Harga Bitcoin Naik Turun, Mungkinkan Tembus 100.000 Dolar AS Per Keping di Desember 2024?
- Dok. Istimewa
Jakarta, VIVA – Pergerakan harga Bitcoin (BTC) terus menjadi perhatian menjelang akhir tahun 2024. Sebab, disebut-sebut, harga bitcoin akan menembus 100.000 dolar AS per keping. Namun, apakah di Desember 2024 ini akan terwujud?
Melansir dari CryptoSlate, Selasa, 3 Desember 2024, laporan terbaru Bitfinex Alpha menyebut bahwa kenaikan harga Bitcoin menuju angka psikologis 100.000 dolar bergantung pada keseimbangan antara permintaan dari pemegang jangka pendek (STH) dan aksi ambil untung pemegang jangka panjang (LTH).
Meskipun sempat mengalami koreksi mingguan sebesar 8,64% pada akhir November 2024, Bitcoin menutup bulan tersebut dengan harga tertinggi bulanan sebesar 96.506 dolar. Sebelumnya, harga BTC sempat turun ke level 90.911 dolar pada 26 November, penurunan terbesar sejak aksi jual pra-pemilu pada Oktober.
Namun, secara keseluruhan, November mencatatkan kenaikan harga sebesar 37,3%, atau bisa dikatakan terbaik kedua di tahun ini. Laporan tersebut memprediksi momentum kuat ini akan berlanjut hingga Desember.
Hal ini didukung oleh data historis yang menunjukkan bahwa tahun-tahun halving, di mana pasokan Bitcoin baru berkurang, sering kali disertai kenaikan harga signifikan, dengan rata-rata kenaikan mencapai 38,86%. Namun, Desember juga diperkirakan menjadi bulan dengan volatilitas tinggi, terutama karena adanya kedaluwarsa opsi terbesar tahun ini.
Salah satu faktor utama yang memengaruhi pergerakan harga Bitcoin adalah distribusi pasokan dari pemegang jangka panjang. Sejak puncak pasokan LTH pada September, sekitar 508.990 BTC telah didistribusikan. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan dengan distribusi 934.000 BTC pada Maret 2024, tetapi cukup signifikan untuk memengaruhi harga.
Jika permintaan dari STH dan pembeli marginal tidak cukup kuat untuk menyerap pasokan yang dijual oleh LTH, harga Bitcoin dapat mengalami penurunan lebih dalam sebelum melanjutkan kenaikan. Diketahui, pasokan STH saat ini mendekati level tertinggi siklus sebesar 3.282.000 BTC, yang biasanya menjadi indikator awal kenaikan harga berikutnya.
Tak hanya itu, laporan tersebut menyoroti bahwa jika pasar dapat menyerap pasokan dari LTH, peluang Bitcoin menembus angka 100.000 dolar menjadi lebih besar. Namun, volatilitas di akhir bulan akibat aksi ambil untung dan kedaluwarsa opsi, malah bisa menciptakan fluktuasi harga jangka pendek.
Jika keseimbangan condong ke pemegang jangka pendek, ambang batas 100.000 dolar mungkin segera tercapai. Namun, hingga saat itu, volatilitas akan tetap menjadi bagian dari aksi harga Bitcoin.