Inflasi November 2024 Terendah Sejak Agustus 2021, Ekonom Sebut Perlu Waspadai Hal Ini

Ilustrasi inflasi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Jakarta, VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Indonesia sebesar 1,55 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada November 2024. Angka ini menjadi yang terendah sejak Agustus 2021 yang sebesar 1,59 secara year on year (yoy).

Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan rendahnya inflasi pada November ini sudah sesuai dengan perkiraan. Hal ini salah satunya disebabkan karena terjaganya inflasi pangan.

"Pengaruhnya kalau inflasi yang di bawah 2 persen ini kan tinggal satu bulan lagi ya, memang sudah sesuai perkiraan kita memang inflasinya juga akan rendah gitu ya," ujar Andry di Kompleks Bank Indonesia Senin, 2 Desember 2024.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Andry menilai, terjaganya inflasi ini dikarenakan keberhasilan pemerintah dalam menjaga harga pangan. Sebab, pada tahun sebelumnya harga pangan mengalami kenaikan.

"Jadi ini apresiasi juga buat otoritas, Bank Indonesia, pemerintah juga bisa menekan, menahan, jaga beras tadi kenaikan ini lah, volatile food lah ya, nggak cuma beras sebenarnya," katanya.

Kendati demikian, Andry menilai sejumlah hal perlu diwaspadai. Misalnya, adanya indikasi perlambatan dari sisi permintaan.

"Nah ini yang saya lihat, mengapa ini kemudian bisa turun. Nah kemudian ke depan seperti apa, saya rasa tadi yang saya bilang di awal salah satu kebijakan yang sangat krusial saat ini memang adalah Indonesia dari sisi ketahanan pangan," imbuhnya.

Sebelumnya, BPS mencatat pada November 2024 terjadi inflasi sebesar 0,30 persen secara bulanan atau month to month (mtm). Sedangkan secara tahunan atau year on year (yoy) inflasi sebesar 1,55 persen.

Bursa Asia Anjlok Tertekan Kenaikan Inflasi Jepang

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,01 pada Oktober 2024 menjadi 106,33 pada November 2024

"Pada November 2024 terjadi inflasi sebesar 0,30 persen secara bulanan Sementara itu secara yoy terjadi inflasi sebesar 1,55 persen dan secara tahun kalender year to date terjadi inflasi sebesar 1,12 persen," ujar Amalia dalam konferensi pers Senin, 2 Desember 2024.

RI Hentikan Impor Garam Tahun Depan, Menko Zulhas: Harus Swasembada

Amalia menjelaskan, inflasi pada November ini lebih tinggi bila dibandingkan Oktober 2024. Namun, masih lebih rendah jika bandingkan  November 2023.

Adapun untuk kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar adalah makanan minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,78 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,22 persen.

Soal Makan Bergizi Gratis, Wamendes Riza Wanti-wanti Desa Tak Boleh Lakukan Ini

"Komoditas yang mendorong inflasi pada kelompok ini adalah bawang merah dan tomat yang masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,10 persen," jelasnya.

Ilustrasi Inflasi

Mengapa Inflasi Bisa Berdampak pada Kehidupan Sehari-Hari? Yuk, Pahami Penyebab dan Dampaknya!

Inflasi memengaruhi kehidupan sehari-hari dengan berbagai cara yang sering kali tak terduga. Pelajari dampaknya dan temukan strategi untuk menjaga stabilitas keuangan

img_title
VIVA.co.id
2 Desember 2024