BI Revisi ke Bawah Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia 2025, Ini Alasannya
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta, VIVA – Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2025. Ekonomi dunia pada 2025 diperkirakan hanya akan tumbuh sebesar 3,1 persen, dari proyeksi sebelumnya sebesar 3,2 persen.
Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Firman Mochtar mengatakan, direvisinya pertumbuhan ekonomi ini dikarenakan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS, hingga kondisi inflasi, dan arah kebijakan the Fed ke depan.
"Kemungkinan pertumbuhan ekonomi yang menjadi lebih lambat, kami perkirakan sebelumnya pertumbuhan ekonomi 2025 itu akan bergerak di sekitar 3,2 persen. Tapi dengan perkembangan ini maka kami perkirakan menjadi 3,1 persen," ujar Firman dalam acara Talkshow BI Bersama Masyarakat (BIRAMA) 2024 Senin, 2 Desember 2024.
"Suku bunga the Fed yang semula kami perkirakan akan turun di 2025 sampai dengan 100 basis point. Namun, hitungan inflasi yang kita perkirakan akan lebih lambat sekitar 50 bps," jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengungkapkan, ekonomi dunia pada 2025 dan 2026 akan meredup. Hal ini karena kembali terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.
Perry mengatakan, terpilihnya Trump akan membawa perubahan besar terhadap kondisi geopolitik dan perekonomian dunia.
"Terpilihnya kembali Presiden Trump di AS dengan kebijakan America first, dapat membawa perubahan besar pada lanskap geopolitik dan perekonomian dunia. Tarif tinggi bahkan perang dagang, ketegangan geopolitik, disrupsi rantai pasok, fragmentasi ekonomi dan keuangan. Akibatnya prospek ekonomi global akan meredup pada 2025 dan 2026," ujar Perry Jumat, 29 November 2024.