Buka Rapimnas, Anindya Bakrie: Visi- Misi Kadin Mulanya dari Asta Cita
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA - Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie memastikan Rapimnas Kadin 2024 yang digelar kali ini merupakan momen sangat penting untuk menentukan arah kebijakan Kadin sebagai mitra strategis pemerintah.
Pada Rapimnas Kadin kali ini, Anindya menegaskan bahwa program-program kerja tahunan Kadin Indonesia akan dibahas untuk bisa diselaraskan dengan program kerja Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Terlebih, Anindya mengakui bahwa visi-misi Kadin Indonesia yang dipimpinnya memang berasal dari program Asta Cita yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Saya ingin menyampaikan terutama kepada teman-teman dari Kepala Komtap dan juga Wakil Kepala Komtap, bahwa asal-muasal daripada visi-misi Kadin yang saya akan paparkan ini mulanya dari Asta Cita," kata Anindya dalam pembukaan Rapimnas Kadin Indonesia 2024, di kawasan Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu, 1 Desember 2024.
Dia mengatakan, dalam program yang ditetapkan Prabowo-Gibran, Asta Cita merupakan suatu landasan yang memiliki turunan yang disebut 8 quick wins, atau program-program yang menjadi fokus Prabowo-Gibran.
Bahkan, dalam beberapa waktu terakhir, Anindya mengaku banyak hal-hal yang luar biasa sudah dilakukan dan dicanangkan oleh Presiden Prabowo. Hal itu seperti misalnya dalam rangkaian kunjungan kerja (kunker) luar negeri yang juga diikuti Anindya beberapa waktu lalu.
Di mana selama 2,5 minggu, dirinya mewakili Kadin Indonesia mendampingi lawatan Presiden Prabowo mulai dari Beijing, Amerika Serikat (AS), Lima (Peru), Rio de Jeneiro (Brazil), dan Inggris. Dalam rangkaian lawatan itu, Prabowo diakui Anindya memiliki kemampuan untuk membangkitkan kepercayaan di dunia internasional.
"Nah, salah satu yang paling terlihat dari contoh yang nyata adalah Pak Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM ini, berhasil menjaring total US$18,5 miliar," ujarnya.
Kemudian, Anindya mengatakan bahwa Presiden Prabowo juga memiliki kemampuan untuk menyampaikan kepada dunia internasional, soal bagaimana membangun kepercayaan bahwa kepastian hukum di Indonesia akan ditegakkan. Karena bagaimana pun juga para investor sangat membutuhkan hal tersebut demi kepastian investasinya.
"Yang menarik di G20, yang ditekankan Pak Prabowo bahwa semua ini adalah cara untuk beliau menekan kemiskinan. Jadi di G20 ini, beliau sangat jelas mengatakan bahwa apa gunanya menjadi bagian daripada 20 negara terbesar kalau misalnya kemiskinan dan kelaparan masih ada di Indonesia," kata Anindya.
Anindya juga melihat jelas bahwa untuk bisa melakukan ketahanan dalam hal pembangunan yang dicanangkan, yang penting sekali bahwa ada ketahanan pada energi dan air.
"Jadi kalau kita lihat upaya-upaya beliau menyajikan makanan bergizi gratis, ya saya rasa tidak mengherankan. Karena memang tidaklah mungkin kita bisa berinvestasi untuk masa depan, kalau misalnya masa generasi sekarang yang masih muda-muda itu dalam keadaan lapar," ujarnya.