Kembangkan Bisnis UMKM, PNM Gandeng Philippine Women’s Association
- Dokumentasi PNM.
Jakarta, VIVA – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menegaskan bahwa dalam rangka mendukung perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pemberdayaan yang dilakukan PNM tidak hanya sekadar memberikan bantuan modal. Tetapi juga melalui berbagai program pelatihan, coaching, serta membuka akses jaringan atau networking yang luas bagi para pelaku usaha.
Hal tersebut ditegaskan Sunar Basuki, Direktur Operasional PNM, dalam acara yang digelar Philippine Women’s Association (PWA) bertajuk ‘KEPO-in Produk Paling Dicari Filipina, Potensi Ekspor UMKM’ di Jakarta.
Acara ini menghadirkan para ahli dan praktisi berpengalaman yang siap berbagi ilmu serta inspirasi untuk membantu UMKM Indonesia naik kelas. Selain webinar, acara ini juga diwarnai dengan Bazar UMKM yang menampilkan 30 tenant spesial yang akan hadir di Kedutaan Besar Republik Filipina, Menteng Jakarta.
Selain itu, Sunar menjelaskan bahwa PNM memiliki pendekatan yang berbeda dengan lembaga keuangan konvensional. PNM tidak mengutamakan syarat-syarat ketat seperti yang diterapkan bank.
“Di bank, pinjaman harus didasarkan pada jaminan, kredibilitas usaha, dan kemampuan nasabah. Sementara di PNM, kami justru fokus pada mereka yang kurang mampu. Orang yang mampu malah tidak kami beri pinjaman,” jelas Sunar dikutip dari keterangannya, Sabtu, 30 November 2024.
Dia menjabarkan, saat ini, PNM hadir di seluruh penjuru Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, dengan jangkauan lebih dari 6.000 kecamatan di 36 provinsi. PNM juga mengoperasikan hampir 4.000 unit kerja PNM Mekaar dan telah melayani lebih dari 21,2 juta nasabah di seluruh Indonesia.
Sunar juga menambahkan, di PNM tidak ada kewajiban memberikan jaminan, yang biasanya menjadi syarat utama di lembaga perbankan. “Kami hadir untuk membantu ibu-ibu yang prasejathera dan ingin berusaha, tetapi terkendala modal. PNM memberikan dukungan bagi perempuan yang ingin mengembangkan usaha demi membantu perekonomian keluarga, serta memenuhi kebutuhan pendidikan dan kesehatan mereka,” tegas Sunar.
Berdasarkan data PNM, sektor UMKM berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia, menyerap 97 persen tenaga kerja, menciptakan 97 persen lapangan pekerjaan, serta menyumbang 60,34 persen dari total GDP nasional. Selain itu, UMKM juga berperan dalam menyumbang 14,17 persen ekspor Indonesia.
“Dengan semangat pemberdayaan yang terus ditanamkan, PNM berkomitmen untuk terus memberikan peluang bagi pengusaha mikro Indonesia untuk "naik kelas" dan menjadi kekuatan utama dalam perekonomian nasional,” tegasnya.