Cerita Anindya soal UEA hingga China Tertarik Proyek 3 Juta Rumah Prabowo

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie membeberkan hasil pertemuannya saat mengikuti kunjungan ke luar negeri bersama Presiden Prabowo Subianto. Dia menyebut, pada kunjungan itu sejumlah negara tertarik dalam proyek 3 juta rumah Prabowo.

Forum ALB, Ketum Kadin Anindya Bakrie Beberkan Potensi Bisnis Program MBG hingga 3 Juta Rumah bagi Pengusaha

Anindya mengatakan, beberapa negara yang tertarik ikut dalam program ini seperti Abu Dhabi atau Uni Emirat Arab (UEA) berminat dalam pembangunan 1 juta rumah, begitu juga Arab Saudi tertarik membangun 1 juta rumah.

"Dari kunjungan ke Abu Dhabi mereka bilang kita siap untuk ikutan sejuta. Arab Saudi juga sejuta. Nah lucunya, 2 juta itu semua bicara yang ngerjain China, tapi enggak ada masalah ada yang punya duit ada yang ngerjain. Waktu kita ke China, China bilang jangankan 2 juta, 4 juta pun bisa," ujar Anindya dalam Forum Anggota Luar Biasa (ALB) Pra-Rapimnas Kadin Indonesia 2024 di Hotel Mulia, Sabtu, 30 November 2024.

Intip Kolaborasi Pemerintah, Otoritas Keuangan hingga Perbankan Akselerasi Program 3 Juta Rumah

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie.

Photo :
  • Dokumentasi Kadin Indonesia.

Anindya menjelaskan, berminatnya China dalam proyek 3 juta rumah ini dikarenakan adanya potensi industrialisasi perumahan yang mirip pada zaman kepemimpinan revolusi China Deng Xiaoping.

Anindya Bakrie Sebut Rapimnas Kadin Bakal Hasilkan Rekomendasi Asta Cita Prabowo

"Mereka melihat ini potensi industrialisasi perumahan mirip zaman Deng Xiaoping bahwa perumahan begitu cepat dan menghasilkan kesejahteraan bukan saja yang tentunya punya atap tapi juga industrinya itu besar," jelasnya.

Namun, lebih lanjut Anindya mengatakan, berdasarkan arahan dari Ketua Dewan Penasehat Kadin, Hashim Djojohadikusumo untuk program 3 juta rumah ini tidak boleh dilibatkan pengusaha besar.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie (dok: Tim Kadin)

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

"Dewan penasehat kami menyampaikan bahwa tidak boleh pengusaha properti A,B, C nggak boleh ada yang ikutan. Saya nggak akan ikutan, semuanya termasuk kita juga yang besar. Kenapa? Karena memang ya saya yakin memang itulah," jelasnya.

Kendati demikian Anindya berkelakar, bila para konglomerat yang ada di Kadin ingin memberikan tanahnya untuk mendukung program Prabowo tersebut, dipersilahkan. 

"Nah kalau misalnya pengusaha besar konglomerat ingin berbagi tanahnya ya silahkan. Tapi yang mengerjakan benar-benar teman-teman Kadin Daerah," imbuhnya,

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya