Dana Bansos PKH Rp10,8 Juta untuk Penerima dengan Kriteria Tertentu, Cek di Sini!
- VIVA Bandung
Jakarta, VIVA – Pemerintah kembali menyalurkan bantuan sosial melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dengan jumlah yang cukup besar untuk kelompok masyarakat yang memenuhi kriteria tertentu.
Salah satu penerima yang menjadi prioritas dalam program ini adalah korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat. Mereka berhak mendapatkan bantuan hingga Rp10,8 juta per tahun sebagai upaya pemerintah untuk mendukung kesejahteraan mereka.
Selain korban pelanggaran HAM berat, dana PKH juga disalurkan untuk kelompok masyarakat lain dengan jumlah bantuan yang bervariasi. Kategori penerima dan besaran bantuan adalah sebagai berikut:
- Anak Usia Dini: Rp3 juta per tahun, yang diberikan secara bertahap, yaitu Rp750 ribu setiap tiga bulan, Rp500 ribu setiap dua bulan, atau Rp250 ribu setiap bulan. Dana ini ditujukan untuk mendukung kebutuhan nutrisi, kesehatan, dan pendidikan anak selama masa pertumbuhan.
- Ibu Hamil: Rp3 juta per tahun, dengan mekanisme pencairan yang sama seperti anak usia dini.
- Siswa Sekolah: Besarannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan, yaitu Rp900 ribu per tahun untuk siswa SD, Rp1,5 juta per tahun untuk siswa SMP, dan Rp2 juta per tahun untuk siswa SMA.
- Lansia di atas 60 Tahun dan Penyandang Disabilitas Berat: Masing-masing mendapatkan Rp2,4 juta per tahun.
Dana bantuan ini disalurkan melalui bank atau kantor pos menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), buku tabungan, atau barcode undangan.
Untuk memastikan tetap terdaftar sebagai penerima, keluarga wajib memenuhi persyaratan tertentu, seperti mencatatkan anak di Data Pokok Pendidikan (Dapodik), serta melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk ibu hamil, balita, lansia, dan penyandang disabilitas berat.
Melalui program PKH, pemerintah berharap dapat mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan dan pendidikan. Peningkatan bantuan untuk kategori tertentu seperti anak usia dini juga diharapkan dapat mendukung terciptanya generasi yang lebih sehat dan berpendidikan.