Kembangkan EBT, PLN Indonesia Power Beri Bukti di Proyek Hijaunesia dan Hydronesia

PLN Indonesia Power raih Best Emerging Large Scale Renewable Energy Development pada acara Electricity Connect 2024 [dok. Humas PLN Indonesia Power]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA –  PLN Indonesia Power (PLN IP) telah melakukan beragam gebrakan untuk mewujudkan komitmennya dalam mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Tanah Air. Antara lain pemanfaatan tenaga surya dan air melalui proyek Hijaunesia dan Hydronesia hingga pengembangan ekosistem hidrogen secara end to end.

Mahasiswa Berprestasi ITPLN Langsung Direkrut PT PLN

Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra mengungkapkan, gebrakan tersebut meliputi pengembangan proyek Hijaunesia yang terdiri dari 12 PLTS, dan 1 PLTB dengan total kapasitas 1.055 MW. Gebrakan lainnya adalah mengembangkan proyek Hydronesia berkapasitas 2.135 MW dan geothermal berkapasitas 280 MW, serta mengembangkan potensi energi panas bumi bekerja sama dengan global player.

"PLN Indonesia Power juga membangun pabrik panel surya terintegrasi pertama dan terbesar di Indonesia, dengan kapasitas 1 GWp per tahun dengan TKDN 41 persen. Keberadaan fasilitas tersebut akan mendorong pengembangan PLTS secara masif," ujarnya dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat, 29 November 2024.

PLN UIP KLT Ubah Hidup Masyarakat Desa Terpencil Melalui Pendidikan

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menunjukkan produk modul panel surya yang diproduksi menggunakan teknologi mutakhir yaitu teknologi Tunnel Oxide Passivated Contact (TOPCon)

Photo :
  • Dok. PLN IP

Atas pencapaian tersebut, PLN IP pun dianugerahi Best Emerging Large Scale Renewable Energy Development pada acara Electricity Connect 2024, yang diselenggarakan oleh Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI).

Mengungkap Potensi Besar Energi Bersih di Indonesia

Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung mengatakan, Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang luar biasa besar dan beragam, yang mencapai sebesar 3.687 Gigawatt (GW). Namun, nyatanya baru sekitar 0,3 persen saja yang bisa dimanfaatkan, sehingga Yuliot pun mengajak berbagai pihak untuk bekerja lebih keras lagi melalui kolaborasi bersama.

Dia menegaskan bahwa melalui ajang Electricity Connect 2024 kali ini, diharapkan momen tersebut dapat menjadi forum kolaborasi global untuk mendorong penggunaan energi terbarukan .

"Saya sangat mengapresiasi kegiatan Electricity Connect 2024 ini, sebagai forum yang tepat untuk berkonsolidasi, menyamakan persepsi, menyiapkan regulasi, adaptasi teknologi, digitalisasi, serta membangun keunggulan SDM di sektor ketenagalistrikkan dalam menggairahkan investasi di bidang kelistrikan yang berbasis EBT," kata Yuliot.

Senada, Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo mengungkapkan, PLN akan memenuhi Kebutuhan sebesar 103 GB dimana 75 GB berbasis pada EBT, sebagaimana visi misi Presiden Prabowo Subianto. Dia bahkan memastikan bahwa PLN akan siap mendukung visi tersebut, dengan beralih dari pengembangan berbasis fosil menuju pengembangan energi hijau.

"PLN akan merancang dan membangun ekosistem yang kondusif untuk berkolaborasi dan berinvestasi sehingga pelaku usaha dapat membangun kolaborasi yang berbasis pada spirit of fairness berkembang bersama sehingga misi dari Pemerintah bisa tercapai," ujar Darmawan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya