IHSG Diprediksi Datar, Intip 5 Rekomendasi Saham dari Analis

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak ke samping (sideways) pada perdagangan pasar, Kamis 28 November 2024. Phintraco Sekuritas menilai pergerakan indeks masih terpengaruh rilis risalah FOMC dari Federal Reserve AS (The Fed).

Pada Selasa 26 November 2024, IHSG melemah sebanyak 0,93 persen menjadi 7.245,88. Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup perdagangan sehubungan pelaksanaan Pilkada 2024 yang berlangsung serentak tahun di beberapa wilayah di Indonesia pada Rabu, 27 November 2024. 

Investor mungkin akan lebih dulu mencerna isi risalah The Fed yang telah diumumkan pada Rabu 26 November 2024. Setelah itu, akan menyimpulkan petunjuk mengenai arah kebijakan The Fed dan dampaknya terhadap kondisi ekonomi global ke depan. Sehingga Phintraco Sekuritas memperhitungkan pergeseran indeks berada dalam rentang 7.225-7.275.

"Selain itu, indikator MACD terlihat pergerakan histogram yang cenderung sideways," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya yang dikutip pada Kamis 28 November 2024. 

Dari pasar global, Phintraco Sekuritas menilai pelaku pasar global juga tengah mencermati risalah FOMC darri The Fed. Diharapkan laporan rapat bank sentral AS mampu memberikan panduan kepada pasar terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed di sisa akhir tahun 2024 ini. 

Analisis Bina Artha Sekuritas, Ivan Rosanova, juga meramal IHSG cenderung memberikan sinyal koreksi. Lebih lanjut, Ivan menjagokan sejumlah emiten sebagai rekomendasi saham sebagai berikut.

PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES)

Saham ACES melemah menjadi 780. Saat ini, saham ACES menghadapi tren penurunan menuju area 745 yang dilanjutkan dengan peluang rebound jika mampu bertahan di atas level tersebut.

Situasi koreksi yang melanda saham ACES dapat dimanfaatkan untuk merealisasikan buy on weakness pada kisaran harga 750-770. Ivan memprediksi target harga mampu menyentuh level 835.

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

Ilustrasi Pertambangan Batu Bara (Sumber Gambar : wallpaperbetter)

Photo :
  • vstory

Posisi terakhir saham ITMG merosot ke level 27.425. Saham ITMG diramal akan menguat karena emiten masih berada dalam tren kenaikan jika harganya tidak anjlok di bawah level 26.600 sebagai titik support-nya. 

Ivan menyarankan investor untuk menahan (hold) atau trading buy pada rentang 26.600-27.300. Di mana target harga saham ITMG diprediksi akan  menembus level 28.775.

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)

Saham KLBF juga melemah menjadi 1.480. Saham KLBF diperkirakan relatif mengalami koreksi karena chart hariannya masih bergerak di bawah garis MA-20. Investor diminta untuk menahan kepemilikan saham sembari menunggu saham KLBF mencapai target harga pada level 1.545. 

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk disingkat PGN

Photo :
  • vivanews/Andry Daud

Saham PGAS terkoreksi ke level 1.535 pada penutupan Selasa 26 November 2024. Saham PGAS diproyeksi cenderung menguat karena harganya sempat menembus 1.585 sebagai titik resistance terdekatnya.

Unggul 68,15 Persen Suara, Lucky Hakim-Syaefudin Deklarasi Kemenangan di Pilbup Indramayu 2024

Ivan menyarankan investor untuk hold atau mengambil keuntungan atas peluang kenaikan tersebut. Target harga saham diperhitungkan berada pada level 1.585.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)

Dedi Mulyadi Unggul Sementara di Jabar, AKP Dadang Jadi Sorotan karena Bebas Merokok saat Diperiksa

Saham SMGR ikut terjungkal ke level 3.600. Saham SMGR diprediksi akan memulai rebound pada wava (b) menuju level 4.060 jika mampu mempertahankan posisi di atas area 3.480. 

Investor yang tertarik dengan saham SMGR dianjurkan untuk merealisasikan trading buy pada rentang harga 3.550-3.590. Ivan menaksir target harga berpotensi terbang ke level 3.930. 

Pilkada DKI Jakarta 2024 Berjalan Lancar, KPU Pastikan Tanpa Kendala
Bank of Korea (BOK)

Bursa Asia Dibuka Bervariasi, Suku Bunga Korea Selatan dan Inflasi AS Jadi Sorotan

Bursa Asia-Pasifik bergerak naik-turun saat pembukaan pasar pada Kamis (28/11/2024) imbas pelaku pasar tunggu suku bunga Korea Selatan dan terhentinya reli di Wall Street

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024