Tameng Ubah Desa di Malang Ini Jadi Pusat Hortikultura Modern

Program Tawangargo Smart-Eco Farming Village (TAMENG).
Sumber :
  • Istimewa.

Jakarta, VIVA – Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, diubah menjadi pusat hortikultura modern dan ramah lingkungan. Hal itu dilakukan melalui, Program Tawangargo Smart-Eco Farming Village (Tameng).

48 Tahun Taiwan Technical Mission di Indonesia, TETO Dorong Peningkatan Kerja Sama Sektor Pertanian

Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo dalam menyatakan, melalui program inovatif tersebut mampu menjadikan Desa Tawangargo sebagai sentra penghasil tanaman hortikultura, sekaligus model masa depan pertanian berkelanjutan di Indonesia. Program Tameng awalnya merupakan solusi peningkatan produktivitas hortikultura dengan pendekatan climate smart agriculture.

"Keberhasilan tahap awal ini terus memotivasi kami untuk mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru di program Tameng. Kami bersama petani binaan berkomitmen menjadikan Tawangargo sebagai sentra hortikultura modern dan ramah lingkungan," ujar Dwi dikutip dari keterangannya, Rabu, 27 November 2024.

Wahono-Nurul Mau Majukan Sektor Pertanian Bojonegoro, Begini Caranya

Dia menjelaskan, ada beberapa inovasi ramah lingkungan terbaru yang dijalankan di program Tameng. Antara lain penggunaan solar cell dengan kapasitas 1.000 Watt peak (Wp), dengan menggunakan enam panel surya dan empat baterai yang mampu menghidupkan berbagai alat dan mesin pertanian (alsintan).

Perusahaan mendorong penggunaan energi terbarukan dengan mengganti sumber energi listrik dengan sumber energi yang berasal dari matahari untuk kegiatan pertaniannya dalam mengoperasikan sejumlah alat. Di antaranya pompa air, water drip, sprinkle dan lainnya.

Mengenalkan Perkebunan Sejak Dini: Edukatif untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

Ilustrasi teknologi pertanian.

Photo :
  • Pixabay

Selain itu, melalui program ini juga dilengkapi dengan rumah pengolahan limbah pertanian yang mampu memproduksi pupuk organik cair dan agensia hayati sehingga dapat dimanfaatkan untuk budidaya pertanian. Hasil pertanian yang diproduks mampu dikelola menjadi produk hilir, yaitu mi sayur. Mi yang dapat dimasak menjadi berbagai menu masakan dibuat dari bahan baku sayuran yang dibudidayakan dalam Tameng.

"Saya juga sangat mengapresiasi pemanfaatan paving berbahan baku fly ash dan bottom ash (FABA) yang diambil dari pabrik Petrokimia Gresik. Inovasi ini mampu memanfaatkan sisa produksi menjadi produk bernilai tambah," ujarnya.

Sementara itu pada pembinaan Tameng, perusahaan juga mengimplementasikan Smart Precision Farming sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Petrokimia Gresik mendorong regenerasi petani dengan membuat iklim tani yang lebih modern. Selain itu, membangun kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memberikan edukasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani.

Perusahaan juga membimbing petani untuk mampu mengadopsi berbagai teknologi terkini seperti internet of things (IoT), sistem drip dan alat uji tanah yang telah terbukti mampu mendukung peningkatan produktivitas pertanian dan mempermudah pekerjaan para petani.

"Implementasi teknologi ini juga telah menarik minat para petani muda untuk terjun dan berkontribusi dalam dunia pertanian," ujar Dwi Satriyo.

Melalui program ini, lanjutnya, mampu menciptakan kemandirian ekonomi bagi petani, serta memberikan dampak baik yang berkelanjutan. (Ant)

Ilustrasi utang.

Kawal Implementasi Kebijakan Hapus Utang UMKM, Menteri Maman: Mereka Punya Nyawa Lagi

Kebijakan ini dinilai menjadi napas baru bagi pengusaha UMKM yang sebelumnya masuk daftar hitam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024