Efek Boikot Produk Amerika untuk Dukung Palestina, Bisnis Lokal di Negara Ini Justru Makin Untung

Ilustrasi bisnis lokal
Sumber :
  • Dusdusan

Jakarta, VIVA – Kampanye boikot produk Amerika yang disebut-sebut mendukung Israel, masih dilakukan oleh sebagian masyarakat di berbagai negara, tak terkecuali di Indonesia. Gerakan boikot ini merupakan salah satu upaya mendukung kemerdekaan Palestina dari serangan Israel.

Tutup 47 Gerai, KFC Merugi Rp 557 Miliar di Kuartal III-2024 Akibat Aksi Boikot

Gerakan boikot ini, tentu menyebabkan dampak bagi bisnis global. Di negara tetangga, yaitu Malaysia, boikot ini menyebabkan tutupnya gerai-gerai makanan dan minuman yang berasal dari Amerika. 

Misalnya saja, Starbucks dan KFC, dua merek besar yang mengalami penurunan drastis di Malaysia akibat aksi ini. Menurut laporan The Rakyat Post, Starbucks telah menutup sementara 50 dari total 408 gerainya di seluruh Malaysia. 

Viral KFC Dituding Sertifikat Halalnya Dicabut MUI, Ini Faktanya

Penutupan ini terjadi di tengah aksi boikot produk Amerika, meski pihak perusahaan menyatakan bahwa alasan tersebut juga terkait dengan sentimen konflik Timur Tengah. Berjaya Food, operator Starbucks di Malaysia, melaporkan kerugian sebesar RM38,2 juta (sekitar $8,6 juta) dalam triwulan yang berakhir Juni 2024, dengan penurunan penjualan lebih dari setengahnya sepanjang tahun itu.

ilustrasi kopi starbucks.

Photo :
  • Food Beast
Netizen Serukan Boikot pada Baim Wong, Kenapa?

Dalam pernyataannya, Berjaya Food menyebut bahwa tidak ada karyawan yang terdampak oleh penutupan gerai, baik permanen maupun sementara. Sebab, para karyawan tersebut telah dipindahkan ke gerai terdekat untuk terus melayani pelanggan.

Selain itu, restoran cepat saji KFC, juga mengalami dampak besar. Pada April 2024, lebih dari 100 gerai di Malaysia ditutup, terutama di negara bagian Kelantan, menyusul seruan boikot ini. Menurut laporan The Straits Times, jumlah pelanggan KFC telah menurun drastis dalam beberapa pekan terakhir, sehingga memaksa mereka menghentikan operasinya di beberapa lokasi.

Profesor Mohd Nazari Ismail, Ketua grup pro-Palestina Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) Malaysia, menjelaskan bahwa meskipun KFC tidak ada dalam daftar boikot resmi BDS, banyak warga Malaysia mengaitkan merek ini dengan Amerika dan Israel.

Bisnis Lokal Dapat Untung

Di sisi lain, boikot ini memberikan angin segar bagi bisnis lokal di Malaysia. Melansir dari The Rakyat Post, beberapa restoran pizza lokal dan kedai kopi seperti Bask Bear Coffee melaporkan peningkatan penjualan selama periode ini. 

Bask Bear Coffee, misalnya, memanfaatkan momentum dengan menjalin kemitraan bersama merek lokal lainnya, seperti Village Park Nasi Lemak. Selain di industri makanan dan minuman, masyarakat di negeri Jiran ini juga mulai mendukung produk lokal di sektor lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya