Biaya Hidup dan Pajak Naik, Begini Cara Kelola Keuangan yang Tepat

Ilustrasi Cara Mengelola Keuangan Setelah Kuliah
Sumber :
  • www.freepik.com

Jakarta, VIVA – Biaya hidup yang terus meningkat, ditambah kenaikan pajak, menjadi tantangan berat bagi banyak orang, khususnya kelas menengah. Ketika harga kebutuhan sehari-hari semakin mahal akibat inflasi, kebijakan seperti kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% yang direncanakan mulai 2025, membuat pengeluaran semakin membengkak. 

Dalam situasi ini, bagaimana cara bertahan dan tetap mencapai kesejahteraan finansial? Berikut dampak dan strategi mengelola keuangan di tengah kenaikan biaya hidup dan pajak. 

Dampak Kenaikan Biaya Hidup dan Pajak

ilustrasi pajak

Photo :
  • www.istockphoto.com

1. PPN yang Lebih Tinggi

Kenaikan PPN dirancang untuk meningkatkan penerimaan negara, tetapi efek langsungnya terasa pada konsumen. Harga barang dan jasa akan naik, menggerus daya beli masyarakat.

2. Inflasi dan Penurunan Daya Beli

Harga kebutuhan pokok naik signifikan, sementara pendapatan banyak orang stagnan. Hal ini paling berdampak pada pekerja sektor informal yang penghasilannya tidak tetap.

PPN Mau Naik 12 Persen, Masyarakat Bakal Sulit Punya Rumah

3. Ekonomi yang Melambat

Kenaikan pajak dapat mengurangi konsumsi rumah tangga, yang merupakan pendorong utama ekonomi. Jika daya beli masyarakat terus melemah, pertumbuhan ekonomi berisiko melambat.

Asosiasi Pengusaha Konstruksi Tolak Kenaikkan PPN Jadi 12 Persen, Harga Material Bisa Meroket

Strategi Mengelola Keuangan di Tengah Kenaikan Pengeluaran

Ilustrasi Atur Keuangan

Photo :
  • pexels.com/Karolina Kaboompics
Mencapai Kebebasan Finansial Lebih Cepat dengan Prinsip FIRE (Financial Independence, Retire Early)

Agar tetap stabil secara finansial, bahkan mencapai kesejahteraan, berikut beberapa langkah yang dapat diterapkan:

1. Atur Anggaran dengan Bijak

Mengelola pendapatan dengan membaginya ke dalam beberapa pos, seperti:

  • 50% untuk kebutuhan rutin (makanan, sewa, transportasi).
  • 30% untuk utang atau cicilan (jika ada).
  • 10% untuk investasi (seperti reksa dana atau tabungan).
  • 10% untuk dana darurat atau proteksi (asuransi).

Gunakan aplikasi atau fitur pengelolaan keuangan digital untuk mempermudah mengatur dana.

2. Investasi dengan Cerdas

Investasi dapat menjadi cara untuk melindungi dan meningkatkan aset. Pilih aset yang relatif aman, seperti reksa dana, saham, atau deposito berjangka, yang memberikan bunga menarik.

3. Ciptakan Penghasilan Tambahan

Manfaatkan waktu luang untuk bekerja lepas, memulai usaha kecil, atau berjualan online. Penghasilan tambahan ini bisa membantu menutupi pengeluaran sehari-hari atau menjadi tabungan masa depan.

4. Tingkatkan Literasi Keuangan

Pemahaman yang baik tentang keuangan dan pajak membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat. Dengan mengedukasi diri, Anda dapat mengelola uang lebih efisien dan menemukan peluang penghematan.

Meski kenaikan biaya hidup dan pajak menjadi tantangan besar, dengan pengelolaan keuangan yang bijak, berinvestasi, dan mencari peluang baru, Anda masih bisa bertahan bahkan mencapai kesejahteraan finansial. Yang penting, terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan ekonomi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya