Endeavor Ungkap RI Berpotensi Jadi Pusat Inovasi Pasar Negara Berkembang
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Pasar negara berkembang kini semakin menjadi fokus utama bagi investor dalam mencari peluang baru, terutama dalam sektor startup. Meski tahun 2023 mencatat penurunan signifikan dalam pendanaan modal ventura secara global, pasar berkembang seperti Indonesia terus menunjukkan potensi besar sebagai pusat inovasi baru.
Executive Director Endeavor Indonesia Devina Hartono mengatakan, sebagai salah satu pasar paling aktif, Indonesia nyatanya terus menjadi target strategis investor untuk mengembangkan ekosistem kewirausahaan.
“Meski sulit kembali ke pendanaan agresif seperti di tahun 2021, pasar berkembang seperti Indonesia memiliki potensi menjadi pusat inovasi dan pertumbuhan di pasar berkembang. Sebagai ekosistem kewirausahaan, kami terus komitmen mendukung startup di pasar ini,” ujar Devina dikutip dari keterangannya, Senin, 25 November 2024.
Endeavor Catalyst, salah satu modal ventura global yang berafiliasi dengan Endeavor, diketahui menduduki peringkat pertama dalam Fund Returners Index dari 50 modal ventura global. Mengungguli nama-nama besar seperti Tiger Global, Accel, hingga SoftBank Group (data Kauffman Fund Returners Index, Januari 2016 - Juli 2024).
Prestasi ini dicapai melalui keberhasilannya mencetak 59 unicorn, 13 exit unicorn, dan total valuasi exit mencapai $24,36 miliar. Penghargaan bergengsi yang dipublikasikan oleh Kauffman Fellows ini menegaskan dampak luar biasa yang telah dibuat oleh ekosistem global pengusaha Endeavor untuk terus mendukung perusahaan rintisan berdampak tinggi.
“Kami bangga bahwa Endeavor Catalyst telah menjadi investor tahap awal paling produktif di dunia, terutama dalam menyaring startup berkualitas tinggi. Keberhasilan Endeavor Catalyst tentu tidak hanya terlihat dari jumlah unicorn yang dicetak, tetapi berkontribusi juga pada pertumbuhan ekonomi lokal, penciptaan lapangan kerja, serta menjadi inspirasi bagi pengusaha lain di wilayah yang kurang terlayani,” ungkapnya.
“Dengan pengakuan terbaru dari Kauffman Fellows, posisi Endeavor sebagai pemimpin dalam modal ventura global semakin kokoh. Dengan begitu, diharapkan masa depan semakin terlihat cerah bagi para pengusaha dan perusahaan dalam komunitas Endeavor dan memberikan dampak positif yang tahan lama bagi komunitas ini,” lanjut Devina.
Sebagai pendanaan yang mendukung startup di pasar berkembang, Endeavor Catalyst telah mempelopori investasi global dengan lebih dari setengah portofolionya berasal dari luar Amerika Serikat. Pendekatan global ini sejalan dengan pengakuan yang berkembang bahwa inovasi tidak terbatas hanya di Silicon Valley, tetapi berkembang pesat di berbagai wilayah di seluruh dunia.
Dengan pendekatan berbasis aturan, Endeavor Catalyst hanya berinvestasi pada perusahaan yang dipimpin oleh Endeavor Entrepreneurs, khususnya di putaran pendanaan ekuitas lebih dari $5 juta. Endeavor Entrepreneur sendiri adalah pengusaha yang telah dipilih dan didukung oleh Endeavor untuk mendapatkan manfaat eksklusif seperti jaringan, akses ke pendanaan, dan sumber daya lainnya karena potensi pertumbuhannya.
Portofolio Endeavor Catalyst mencakup lebih dari 300 perusahaan yang telah diinvestasikan, dengan 59 di antaranya mencapai status unicorn — perusahaan yang memiliki valuasi lebih dari $1 miliar. Hal ini menunjukkan 1 dari 5 investasi Endeavor Catalyst telah mencapai ambang batas yang prestisius ini. Beberapa Endeavor Entrepreneur dengan perusahaannya yang berhasil mendapatkan status unicorn serta mendapat investasi dari Endeavor Catalyst adalah Achmad Zaky (Bukalapak), Muhamad Fajrin Rasyid (Bukalapak), Aaron Tan (Carro), Akshay Garg (Kredivo/FinAccel) dan Gibran Huzaifah (eFishery).
Capaian Endeavor Catalyst sebagai salah satu modal ventura global paling produktif tidak terlepas dari peran aktif Endeavor Indonesia dalam membangun ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan. Dengan kesuksesan portofolio Endeavor Catalyst dan dukungan berkelanjutan dari jaringan globalnya, Endeavor siap untuk terus melaksanakan misinya dalam mengidentifikasi, membimbing, dan berinvestasi pada pengusaha berpengaruh berikutnya.
“Para pengusaha tidak hanya mendapatkan akses ke pendanaan, tetapi juga wawasan, bimbingan, dan peluang kolaborasi yang mempercepat pertumbuhan usaha mereka. Ke depan, kami akan terus mendukung ekosistem kewirausahaan Indonesia agar semakin berkembang pesat dan membawa dampak nyata bagi masyarakat,” jelas Devina.