Bursa Asia Loyo Tertekan Laporan Laba Nvidia yang Moncer
- facebook.com/marinabaysands
Asia, VIVA – Bursa Asia menunjukkan penurunan hampir seluruh indeks saat pembukaan pasar, Kamis (21/11/2024). Hal tersebut bersamaan dengan rilis data keuangan Nvidia yang melampaui ekspektasi pasar.
Produsen chip itu melaporkan kenaikan pendapatan pada kuartal-III 2024 sebesar 94 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Nvidia membukukan pendapatan sebanyak US$35,08 miliar setara Rp558,78 triliun (estimasi kurs Rp 15.928,9).
Meskipun menunjukkan progres tetapi jika dilihat secara keseluruhan merupakan penurunan berturut-turut dari tiga kuartal sebelumnya. Masing-masing meningkat sebesar 122 persen, 262 persen, dan 265 persen.
Dikutip dari CNBC Internasional pada Rabu 21 November 2024, Nvidia membukukan kenaikan laba bersih pada selama kuartal tersebut, yakni sebesar US$19,3 miliar. Sementara pada periode yang sama tahun lalu hanya US$9,24 miliar.
Semua mata pelaku pasar juga tertuju pada saham Adani Group India. Perusahaan yang dipimpin Gautam Adani didakwa ke pengadilan federal New York atas tuduhan skema penyuapan dan penipuan besar-besaran.
Nikkei 225 Jepang turun 0,67 persen. Saham Advantages, pemasok peralatan semikonduktor, mengalami kerugian paling besar di Nikkei dengan penurunan lebih dari 4 persen.Â
Indeks Topix juga anjlok 0,22 persen. S&P/ASX 200 Australia diperdagangkan sedikit di bawah garis datar.
Indeks Hang Seng Hong Kong menunjukkan pembukaan yang lebih lemah, yakni dari 19.705 menjadi 19.636. Kosdaq tergelincir sebesar 0,58 persen.
Kospi Korea Selatan menjadi satu-satunya yang melesat ke zona hijau usai melambung 0,13 persen. Saham SK Hynix, sebagai pemasok Nvidia diperdagangkan 0,59 persen lebih tinggi diikuti lonjakan saham Samsung Electronics yang naik 0,7 persen.
Sementara di Wall Street, indeks S&P 500 Â berakhir datar imbas saham Nvidia merosot hampir 1 persen menjelang laporan laba perusahaan yang sangat dinanti-nantikan pelaku pasar.Â
Nasdaq Composite terkoreksi sebesar 0,11 persen. Dow Jones Industrial Average berakhir kinclong dengan menguat 0,32 persen.Â