Menko Airlangga Hadiri Peluncuran Global Clean Power Alliance: Potensi Baru Dukungan Transisi Energi Bagi Indonesia

Menko Airlangga turut hadir dalam peluncuran Global Clean Power Alliance (GCPA)
Sumber :
  • Kemenko Perekonomian

VIVA – Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut hadir dalam peluncuran Global Clean Power Alliance (GCPA) di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi G20 Rio de Janeiro, Brasil pada Selasa (19/11). GCPA merupakan inisiatif yang digagas oleh Inggris dalam upaya mengakselerasi transisi energi secara global. Inisiatif ini secara resmi diluncurkan oleh Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer.

Mangrove Ditegaskan Akselerasi Transisi Energi, Begini Penjelasannya

Inisiatif GCPA bertujuan untuk mengatasi tantangan investasi energi bersih di Emerging Markets and Developing Economies (EMDEs) dengan pendekatan yang lebih luas dan komprehensif melalui kerangka kerja sistemik yang melibatkan semua tahap pembangunan. GCPA fokus pada pembangunan platform lokal-nasional dan penguatan arsitektur pendanaan untuk proyek energi bersih.

Aliansi ini mengakui peran penting sektor swasta dalam mendanai transisi energi dengan strategi spesifik untuk menarik investasi melalui de-risking faktor finansial dan pengembangan proyek yang bankable. GCPA merupakan sebuah pendekatan yang lebih proaktif dibandingkan inisiatif yang bergantung semata pada pendanaan publik.

Menang di World Trade Organization, Menko Airlangga: Ini Bukti Bahwa Negara Indonesia Bisa Fight dan Kita Bisa Menang

Indonesia saat ini tengah mengakselerasi upaya transisi energi, salah satunya melalui optimalisasi energi baru dan terbarukan. Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar, misalnya sumber daya panas bumi (24 GW), tenaga air (95 GW), tenaga surya (169 GW), dan tenaga angin (68 GW). Pada tahun 2040, Indonesia menargetkan untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara hingga 33%, meningkatkan bauran energi terbarukan hingga 42%, dan menambah kapasitas energi terbarukan sebesar 75 GW, yang semuanya didukung oleh 70.000 km jaringan transmisi baru. Untuk mencapai visi ini, Indonesia memerlukan investasi sekitar USD235 miliar.

Terdapat 12 negara/organisasi regional yang pertama kali bergabung dalam aliansi ini, yakni Brasil, Australia, Barbados, Kanada, Chile, Kolombia, Prancis, Jerman, Maroko, Norwegia, Tanzania, dan Uni Afrika. Indonesia saat ini juga sedang aktif dalam beberapa fora kerja sama transisi energi internasional, seperti Energy Transition Mechanism, Just Energy Transition Partnership, Asia Zero Emission Community, dan Joint Crediting Mechanism. Peluncuran GCPA dapat menjadi skema alternatif untuk membiayai program transisi energi di Indonesia.

Soal Pagar Laut di Tangerang, Kemenko Perekonomian Tegaskan Bukan Lokasi PSN
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Proyek Strategis Nasional di Kawasan Pantai Indah Kapuk 2 Hanya yang Terkait Pengembangan Ekowisata Tropical Coastland

Pengembangan wilayah berbasis hijau dengan rencana luas lebih kurang 1.755 Ha dinamakan "Tropical Coastland".

img_title
VIVA.co.id
19 Januari 2025