Mengenal Istilah 'Latte Factor' yang Bikin Gen Z dan Milenial Makin Boncos
- freepik.com/senivpro
Jakarta, VIVA – Pernahkah Anda merasa gaji habis begitu saja tanpa sadar ke mana perginya uang Anda? Fenomena ini tentu sering terjadi, tak terkecuali pada generasi muda seperti Gen Z dan milenial.
Salah satu penyebabnya adalah "latte factor". Apa itu? Latte factor merupakan konsep yang populer dalam manajemen keuangan. Istilah ini diperkenalkan oleh penulis David Bach untuk menggambarkan pengeluaran kecil namun rutin yang, jika dikumpulkan, dapat menguras keuangan secara signifikan.
Meski bernama Latte Factor, konsep ini tidak semata-mata mengacu pada kebiasaan membeli kopi. Melansir dari Forbes, Latte Factor adalah pengeluaran apa pun yang tampaknya sepele, seperti langganan streaming, makanan ringan harian, atau biaya transportasi tambahan, yang bisa menjadi penyebab kebocoran anggaran alias boncos.
Lantas, bagaimana agar tak terjebak? Berikut ini 7 pelajaran penting yang bisa Anda ambil dari fenomena "latte factor".
Pelajaran Penting dari Latte Factor
1. Efek Kompounding
Anda bisa mengalihkan pengeluaran kecil itu menjadi investasi kecil, yang secara rutin bisa tumbuh menjadi jumlah besar berkat efek bunga. Sebagai contoh, jika Anda menyisihkan Rp50.000 per hari dengan tingkat pengembalian 6 persen dalam 30 tahun, jumlahnya bisa mencapai fantastis, lho!
2. Lebih Cepat Sadar, Lebih Baik
Semakin awal Anda mulai menabung, maka semakin besar hasil yang akan diperoleh. Jika investasi dilakukan selama 20 tahun, hasilnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan 40 tahun.
3. Tingkat Pengembalian
Perubahan kecil dalam persentase pengembalian investasi memiliki dampak besar. Sebagai contoh, perbedaan 1 persen dapat menambah ratusan juta rupiah pada saldo akhir Anda dalam jangka panjang.
4. Bukan Hanya Soal Kopi
Latte Factor berlaku untuk semua pengeluaran rutin. Mulai dari biaya kopi harian, langganan, makan di luar, hingga gaya hidup boros lainnya. Mengurangi pengeluaran ini bisa memberikan ruang lebih pada anggaran Anda.
5. Kebiasaan yang Lebih Baik
Ubah kebiasaan belanja kecil yang tidak memberikan kebahagiaan jangka panjang menjadi pengeluaran yang lebih bermakna, seperti membaca buku atau menghabiskan waktu bersama keluarga.
6. Kendali Keuangan
Latte Factor menunjukkan bahwa Anda memiliki kontrol atas keuangan Anda. Dengan mengelola pengeluaran kecil, Anda bisa mengambil langkah nyata menuju kebebasan finansial.
7. Setiap Rupiah Berarti
Ingatlah, setiap rupiah itu berarti. Uang yang Anda hemat hari ini bisa menjadi investasi besar di masa depan. Tidak peduli seberapa kecil penghasilan Anda, pengelolaan yang bijak akan menghasilkan kekayaan di kemudian hari.
Jadi, daripada terus membuang uang untuk pengeluaran kecil yang tidak terasa, mulailah mencatat dan mengevaluasi kebiasaan belanja Anda. Selamat mencoba!