Belajar dari Manusia Rp2.000 Triliun Jensen Huang: Filosofi Hidup Tukang Kebun yang Bikin ‘Kaya Raya’

Momen Jensen Huang Makan Gultik di Blok M bersama Najwa Shihab dan Vikram Sinha
Sumber :
  • Instagram/@vikram_sinha

Jakarta, VIVA – Siapa yang mengira bahwa sebuah filosofi hidup sederhana bisa menjadi pelajaran berharga bagi manusia Rp2.000 triliun, Jensen Huang. Bos Nvidia ini menemukan mentor tak terduga dalam perjalanannya ke Kyoto.

Belajar Sambil Berjualan, Kisah Mia yang Berjuang jadi Juara untuk Bantu Ibunya

Pengalaman ini bahkan menjadi momen penting dalam perjalanan kariernya. "Siapa pun yang pernah ke Kyoto pasti tahu betapa panasnya musim panas di sana," kata Huang seperti dikutip dari Fortune, Selasa 19 November 2024.

Dia menceritakan, saat itu dia berkunjung ke sebuah kuil di Kyoto, yang memiliki koleksi lumut terbesar di dunia. Di sana, dia menerima nasihat terbaik dalam kariernya dari sosok tak terduga.

Kisah Inspiratif Influencer Amelinda Sanjaya Respons Cibiran Netizen Soal Ketiak Basah

Huang saat itu bertemu dengan seorang pria tua di dalam kuil tersebut. Pria itu jongkok, sibuk merawat taman lumut dengan pinset bambu dan keranjang kecil berisi hanya tiga potongan kecil lumut mati.

Ketika wisatawan berlalu-lalang, Huang berhenti, penasaran dengan pekerjaan pria itu. "Apa yang sedang Anda lakukan?" tanya Huang saat itu.

Kisah Diego Berel, Pelukis Muda Down Syndrome Hasil Karyanya Sampai ke London

Kepala Eksekutif NVidia, Jensen Huang.

Photo :
  • Dok. NVidia

"Saya sedang merawat taman saya,' jawab pria tersebut. Setelah sedikit berbincang, pria itu mengungkapkan bahwa dia telah bekerja di taman itu selama hampir 30 tahun.

Huang lalu kagum dengan kesederhanaan alat yang digunakan, dan bertanya bagaimana pria itu bisa merawat taman yang begitu besar dengan alat tersebut. Jawaban pria itu lalu membuatnya terhenyak.

"Saya punya banyak waktu," kata pria tua itu. Bagi Huang, itu adalah nasihat karier terbaik dalam hidupnya. "Itu adalah nasihat karier terbaik yang pernah saya terima," ujar Huang. "Sebagian besar waktu, saya menunggu hal-hal datang kepada saya. Saya jarang mengejar sesuatu."

Kata-kata pria tua itu mengingatkannya pada filosofi Voltaire, filsuf Pencerahan Prancis, yang dalam karyanya, ‘Candide’, menyatakan bahwa kebahagiaan sejati dapat ditemukan dalam merawat "kebun" kita sendiri, melalui kerja produktif dan rasa syukur.

Meskipun mengaku tidak mengejar kesuksesan, Jensen Huang telah mencapainya dalam jumlah besar. Di tengah tren kecerdasan buatan (AI), Nvidia, perusahaan yang dipimpinnya, mencatatkan pertumbuhan fantastis.

CEO Box, Aaron Levie, bahkan memuji pencapaian Nvidia. "Angka-angka ini belum pernah ada sebelumnya dalam sejarah kapitalisme," ujarnya.

Kekayaan bersih Huang kini diketahui mencapai 128 miliar dolar AS atau Rp2.024,96 triliun. "Dedikasikan diri Anda untuk terus belajar dan melakukan pekerjaan terbaik yang Anda bisa."

Walaupun mengelola perusahaan raksasa seperti Nvidia mungkin jauh dari konsep kesederhanaan, Huang berusaha tetap membumi. Baru-baru ini, dia menjadi buah bibir masyarakat Indonesia karena bertandang ke Jakarta dan tak merasa segan untuk makan gultik di pinggir jalan di kawasan Blok M bersama Najwa Shihab.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya