Bursa Asia Semringah Menyusul Reli Tesla di Wall Street
Asia, VIVA - Bursa Asia-Pasifik menguat pada pembukaan perdagangan pasar, Selasa, 19 November 2024. Lonjakan hampir seluruh mayoritas indeks mengikuti kenaikan pesat Saham Tesla di bursa Amerika Serikat (AS) setelah melewati pekan yang berat.Â
Penguatan di Wall Street ditopang penguatan besar saham Tesla (TSLA) yang terdaftar di indeks Nasdaq Composite. Selain itu, para investor juga menantikan beberapa laporan pendapatan utama yang mempengaruhi pergerakan indeks di pasar.Â
Nasdaq melambung sebesar 0,6 persen dan ditutup pada level 18.791,81. Indeks S&P 500 menguat sekitar 0,4 persen menjadi 5.893,62 pada akhir penutupan perdagangan bursa. Sayangnya, Dow Jones Industrial Average masih melemah 55,39 poin atau 0,1 persen ke area 43.389,60.
Ketiga indeks yang menjadi tolak ukur bursa Wall Street turun bersamaan dari puncak yang berhasil dicapai akibat efek Trump atas kemenangannya pada pemilihan presiden di awal November 2024. Tren koreksi juga dipicu kekhawatiran  pasar atas pidato Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, yang memberikan sinyal bank sentral AS tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga.
Sementara dari kawasan regional, para investor mencermati kegiatan para pembuat kebijakan (stakeholder) keuangan China berbicara dalam pertemuan puncak investasi (global financiers summit) di Hong Kong. Pemerintah China mengirim Wakil Perdana Menteri He Lifeng yang bertugas mengawasi badan pembuat kebijakan ekonomi dan keuangan tingkat atas untuk menyampaikan sambutan.
Li Yunzei selaku Kepala Administrasi Regulasi Keuangan Nasional China juga akan bergabung dengan Wu Qing selaku Ketua Komisi Regulasi Sekuritas China dan Zhu Hexin yang menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Rakyat China. Perjumpaan mereka direncanakan untuk mendiskusikan terkait perkembangan keuangan di kawasan China daratan.
Selain itu, anggota Reserve Bank of Australia (RBA) menegaskan bahwa meskipun tidak ada kebutuhan mendesak untuk menyesuaikan suku bunga tetapi bank sentral tetap memprioritaskan untuk berorientasi ke masa depan. Alhasil, menunda penurunan suku bunga dan bersiap menyesuaikannya seiring perkembangan kondisi ekonomi.
Dikutip dari CNBC Internasional pada Selasa, 19 November 2024, indeks S&P/ASX 200 Australia diperdagangkan 0,53 persen lebih tinggi di awal pembukaan bursa. Indeks Nikkei 225 Jepang turut mencatat lompatan sebesar 0,68 persen.Â
Topix melonjak sebesar 0,65 persen. Kospi Korea Selatan dan Kosdaq diperdagangkan di sekitar garis datar. Indeks Hang Seng Hong Kong berada pada level lebih tinggi dari penutupan terakhir HSI, yaitu menguat dari level 19.576,61 menjadi 19.766.