Warga Sekitar DAS Sungai Citarum Diajak Kembangkan Ekonomi Sirkular, Begini Caranya

Lansekap Sungai Citarum di kawasan Rajamandala, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin, 15 November 2018.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Jakarta, VIVA –  Program Penelitian Aksi Citarum Indonesia-Australia (CARP) mendorong masyarakat untuk mengelola limbah dan ekonomi sirkular secara mandiri. Khususnya mereka yang tinggal di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciarum, Jawa Barat.

Kolaborasi PLN IP dan BI Perluas Pemanfaatan Limbah Uang Kertas untuk Bahan Bakar PLTU

Untuk mendukung inisiatif tersebut, sebuah kunjungan edukasi diinisiasi oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Fakultas Teknik, Universitas Indonesia bersama dengan Monash University ke Desa Padamukti yang berada di DAS Citarum. Kunjungan yang bertajuk Edukasi Sungai dan Pengolahan Sampah ini bertujuan agar peserta kunjungan dapat melihat secara langsung penerapan konsep pengelolaan air dan limbah terpadu dalam skala desa.

"Ini merupakan inisiatif dari Program CARP yang dimulai sejak 2019. Proyek yang didukung KONEKSI ini diharapkan dapat direplikasi di daerah aliran sungai lainnya di Indonesia," kata Peneliti Utama Riset dari Monash University Diego Ramirez-Lovering dalam keterangan di Jakarta, Minggu, 17 Novembber 2024.

Plastics & Rubber Indonesia 2024, Dorong Inovasi Daur Ulang dan Efisiensi Pengurangan Limbah

Diego mengatakan, pendekatan inovatif ini, yang didorong oleh kemitraan strategis, menjadi kunci dalam mewujudkan visi menciptakan sungai yang bersih, sehat dan produktif. Tujuannya mencapai zero waste dan merehabilitasi sungai demi masa depan yang berkelanjutan.

Foto udara limbah pabrik yang dibuang di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Ran

Photo :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Minimalkan Limbah, Begini Strategi Operasional Lippo Karawaci

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat Indra Maha mengapresiasi upaya semua pihak yang terlibat dalam menjaga kelestarian Sungai Citarum.

"Kita tidak boleh mewariskan Citarum sebagai sungai yang kotor dan tidak manusiawi kepada generasi mendatang. Sebaliknya, kita harus mewujudkan Citarum yang paripurna, sungai yang memberikan kehidupan bagi semua," katanya.

Peneliti dari Universitas Indonesia Reni Suwarso mengatakan Proyek CARP juga menerapkan pendekatan kolaboratif dan inklusif berbasis masyarakat dengan membangun "laboratorium hidup" percontohan berbasis desa untuk mendidik, melatih, dan membangun kapasitas dalam praktik pengelolaan limbah berkelanjutan.

“Penelitian ini memiliki potensi besar untuk mengubah pengelolaan limbah di Indonesia. Dengan dukungan penuh dari pemerintah di semua tingkatan, kita dapat mewujudkan impian menerapkan model ini secara nasional dan menciptakan Indonesia yang lebih bersih dan berkelanjutan,” kata Reni Suwarso.

Peneliti Utama Riset dari Monash University Diego Ramirez-Lovering (baju biru).

Photo :
  • Antara/KONEKSI.

Pada tahun 2023, KONEKSI memberikan dukungan kepada riset ini untuk memberdayakan masyarakat dalam mengoperasikan fasilitas pengelolaan limbah berbasis ekonomi sirkular atau yang disebut Tempat Pengelolaan Sampah Reuse-Reduce-Recycle (TPS3R).

Dukungan yang diberikan mencakup pelatihan operator, kampanye kepada masyarakat (sekitar 400 keluarga) tentang masalah limbah dan kebutuhan untuk mengubah perilaku dalam pengelolaan limbah, serta peningkatan kapasitas masyarakat dalam memanfaatkan daur ulang limbah dan menyusun strategi dalam menemukan pasar. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya