Jerome Powell Ungkap Alasan The Fed Tidak Terburu-buru Lakukan Pemangkasan Suku Bunga Lanjutan
- MarketScreneer
Amerika Serikat, VIVA – Ketua Federal Reserve Amerika Serikat (AS), Jerome Powell, mengatakan tidak akan menurunkan suku bunga dalam jangka waktu dekat. Dalam pidatonya, Powell mengungkapan alasan kuat mengapa The Fed tidak perlu tergesa-gesa.
"Perekonomian tidak memberikan sinya apa pun bahwa kita (bank sentral) perlu sesegera mungkin menurunkan suku bunga," ucap Powell di hadapan pemimpin bisni di Dallas pada pada Kamis (14/11/2024).
Powell secara tersirat menginformasikan bahwa ekonomi AS tumbuh dengan kuat. Kondisi ini memberikan ruang bagi para pembuat kebijakan untuk mengambil waktu dalam mempertimbangkan secara matang seberapa jauh dan seberapa cepat akan memangkas suku bunga.
"Kekuatan yang kita lihat saat ini dalam perekonomian memberi kita kemampuan untuk mendekati keputusan kita dengan hati-hati," imbuh Powell yang dikutip dari CNBC Internasional pada Jumat (15/11/2024).
Pertumbuhan positif membuat Powell berani mengklaim ekonomi AS jauh lebih baik dibandingkan dengan negara manapun di dunia. Ia mengklaim pasar tenaga kerja bertahan dengan baik meskipun pertumbuhan lapangan kerja sedikit mengecewakan pada bulan Oktober 2024.
Meski tingkat pengangguran AS meningkat tetapi grafiknya sudah mendatar dalam beberapa bulan terakhir. Terbaru, lajunya mendekati level terendah.
Lebih lanjut, Powell mengomentari pandangan The Fed tentang inflasi AS diprediksi akan terus bergerak mendekati target di level 2 persen. Sayangnya, data inflasi pada pekan ini justru menunjukkan sedikit kenaikan pada harga konsumen dan produsen.
Meski begitu, Powell mengatakan kedua indikator tersebut mengindikasikan inflasi berdasarkan ukuran yang dikehendaki The Fed. Dengan persentase pada bulan Oktober 2024, yaitu 2,3 persen atau 2,8 persen tidak termasuk makanan dan energi.
"Inflasi semakin mendekati target jangka panjang kami sebesar 2 persen, tetapi belum mencapainya. Kami berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut," ujar Powell.
Pandangan Powell yang berhati-hati dalam pemangkasan suku bunga menyebabkan saham turun dan imbal hasil obligasi naik. Para pedagang juga menurunkan ekspektasi mereka terhadap pemangkasan suku bunga pada bulan Desember 2024.
Menurutnya, langkah tersebut sebagai kalibrasi ulang terhadap kebijakan moneter AS. Khususnya dalam mengendalikan inflasi sekaligus mempertahankan pasar tenaga kerja.
"Kami mengubah kebijakan dari waktu ke waktu ke pengaturan yang lebih netral sehingga tidak meningkatkan atau menghambat pertumbuhan ekonomi," kata Powell.
Ketua The Fed meyakini dengan kalibrasi ulang secara tepat terhadap sikap kebijakan bank sentral maka berdampak positif terhadap penguatan ekonomi. Di samping itu, pasar tenaga kerja dapat dipertahankan, dengan inflasi yang bergerak turun secara berkelanjutan hingga 2 persen.