Sri Mulyani Akui 2024 Jadi Tahun Berat Capai Target Penerimaan Pajak

Rapat Kerja Menteri Keuangan Sri Mulyani dan jajarannya bersama Komisi XI DPR RI
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa tahun 2024 merupakan tahun yang cukup berat untuk mengumpulkan penerimaan pajak. Sri Mulyani mengatakan, hal ini terlihat dari realisasi penerimaan pajak hingga Oktober 2024 yang masih melanjutkan tren kontraksi. Hal ini disebabkan oleh penurunan harga komoditas.

Terpopuler: 3 Shio Paling Sial di Tahun Ular Kayu, Viral Tiga Siswa SMA Keroyok Guru di Kelas

"Tahun ini tahun yang sangat berat dengan pertumbuhan pajak kita negatif karena tadi harga-harga dari CPO tadinya, kemudian juga dari batu bara mengalami penurunan," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Rabu, 13 November 2024.

Ilustrasi Pajak

Photo :
  • pexels.com/Nataliya Vaitkevich
Sri Mulyani Pastikan Anggaran Bansos 2025 Tak Dikurangi, Meski Pemerintah Berhemat Rp 306,69 Triliun

Sri Mulyani menjelaskan, realisasi penerimaan pajak hingga Oktober 2024 sebesar Rp 1.517,5 triliun, atau setara 76,3 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp 1.988,9 triliun.

Adapun realisasi penerimaan pajak tersebut mengalami kontraksi 0,4 persen year on year (yoy), jika dibandingkan realisasi pada periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 1.523,9 triliun.

Sri Mulyani Alokasikan Rp 20 Triliun untuk Renovasi 22 Ribu Sekolah pada 2025

"Pertumbuhan penerimaan pajak kita masih negatif, meskipun sangat kecil yaitu 0,4 persen dibandingkan tahun lalu," katanya.

Untuk itu, pemerintah akan mengejar target penerimaan sebesar Rp 471,4 triliun di sisa tahun 2024 ini.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, dalam konferensi pers di kantornya, Jumat, 31 Januari 2025

Hilirisasi Sumbang Rp 407,8 Triliun atau 23,8 Persen dari Total Investasi 2024

Dari total realisasi investasi 2024 yang sebesar Rp 1.714,2 triliun, Rp 407,8 triliunnya disumbang dari sektor hilirisasi dengan porsi sekitar 23,8 persen.

img_title
VIVA.co.id
31 Januari 2025