IHSG Dibuka Menguat Jelang Rilis Data Inflasi AS
- VIVA/Muhamad Solihin
Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 4 poin atau 0,06 persen di level 7.271 pada perdagangan Selasa, 12 November 2024.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memprediksi bahwa IHSG berpotensi rebound pada perdagangan hari ini.
"Hari ini IHSG berpotensi sedikit teknikal rebound, sambil menunggu data inflasi AS di pertengahan minggu ini," kata Fanny dalam riset hariannya, Selasa, 12 November 2024.
Bursa Asia Pasifik mayoritas turun pada perdagangan Senin kemarin. Indeks Nikkei 225 Jepang naik tipis 0,08 persen, CSI 300 menguat 0,66 persen, dan Shanghai Composite naik 0,51 persen.
Sedangkan Hang Seng Hong Kong menurun 1,45 persen, Taiex Taiwan melemah 0,10 persen, Kospi Korea Selatan turun 1,15 persen, dan ASX 200 Australia turun 0,35 persen. Di sisi lain, Straits Times Singapura naik 0,32 persen dan KLCI Malaysia turun 0,74 persen.
"Pelemahan ini setelah investor kecewa dengan dukungan ekonomi baru China," ujar Fanny.
Sementara itu, data menunjukkan tekanan deflasi yang terus menerus. Investor kini terfokus pada pasar China. Hal itu setelah Beijing mengumumkan rencana investasi senilai 10 triliun Yuan (US$1,4 triliun) untuk meredakan risiko utang pemerintah daerah, namun tetap tidak mengeluarkan stimulus fiskal baru.
Sehingga, masih ada ruang untuk menanggapi potensi perang dagang saat Donald Trump menjabat tahun depan. Selain inflasi yang lemah, sentimen ekonomi China juga melemah karena investasi asing langsung terus menurun.
"Level support IHSG di 7200-7250, sedangkan level resist berada di 7320-7380," ujarnya.