Bursa Asia Fluktuatif saat Investor Perhatikan Reli Dow Jones yang Masih Berlangsung Sejak Pemilu AS

Wall Street New York
Sumber :
  • VIVAnews/Anton PM/ New York

Asia, VIVA – Bursa Asia bervariasi saat pembukaan pasar pada Selasa, 12 November 2024. Dow Jones Industrial Average (DJIA) konsisten menunjukkan tren menguat hingga berhasil reli yang menyebabkan para investor mulai bersikap siaga.

Bursa Asia Semringah Usai Laporan Inflasi AS Picu Spekulasi Turunnya Suku Bunga The Fed

DJIA merupakan salah satu indeks acuan di Wall Street yang terus menunjukkan lonjakan pasca pemilu Amerika Serikat (AS). Bahkan, Dow Jones beberapa kali mencetak rekor tertinggi pada penutupan pasar. 

Indeks  Dow Jones Industrial Average  melonjak lebih dari 300 basis poin (bps) saat menutup perdagangan pasar, Senin, 11 November 2024. Lonjakan tersebut menjadi rekor tertinggi karena reli indeks acuan pasca pemilu AS.

Daya Beli Tahan Banting, Pasar Domestik Diprediksi Bakal Untung Kalau ...

Dikutip dari CNBC Internasional pada Selasa, 12 November 2024, indeks DJIA terdiri dari 30 saham naik 304 bps atau 0,69 persen menjadi 44.293,69. Kenaikan ini membawa indeks di atas 44.000 untuk pertama kalinya.  

Ilustrasi sedang investasi

Photo :
  • pexels.com/Anna Nekrashevich
Kena Trump Effect! Intip Harga Kripto Hari Ini 13 November 2024, Bitcoin Turun Jadi Segini

S&P 500  ikut membukukan kenaikan tipis sebesar 0,1 persen sehingga mengunci posisi di level 6.001,35. Lompatan harga yang terjadi juga menjadi prestasi karena berhasil melampaui 6.000 untuk pertama kalinya. 

Namun, Nasdaq Composite bertahan di dekat garis datar. Indeks yang sarat saham teknologi hanya berhasil membukukan kenaikan sebesar 0,06 persen menjadi 19.298,76.

Bitcoin ikut melonjak di atas US$ 87.000 terdorong harapan akan deregulasi oleh pemerintahan Donald Trump. Saham terkait kripto, yaitu Coinbase dan Mara Holdings melesat masing-masing 20 persen dan 30 persen.

Sedangkan di kawasan Asia, para investor tengah memantau sejumlah data ekonomi dari beberapa negara. Mulai dari kondisi bisnis Australia dari hasil survei National Australia Bank serta laporan penjualan ritel Indonesia pada bulan September.

India segera merilis tingkat inflasi pada bulan Oktober. Kartel minyak OPEC juga akan merilis laporan pasar minyak bulan. 

Kondisi ekonomi dan sikap investor memberikan dampak terhadap pergerakan indeks di bursa. S&P/ASX 200 Australia tergelincir sebanyak 0,33 persen.

Indeks Nikkei 225 Jepang menguat sebanyak 0,23 persen. Disusul kenaikan indeks Topix sebesar 0,68 persen. 

Kospi Korea Selatan terkoreksi 1,25 persen. Begitu juga Kosdaq yang melemah 2,04 persen.

Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong berada lebih rendah dari penutupan terakhir. Indeks HSI merosot dari level 20.324 menjadi 20.426,93.

Karyawan melewati monitor pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri, Jakarta. (Foto ilustrasi)

IHSG Ditutup Terkoreksi ke Level 7.214, Sederet Saham Masih Kinclong

IHSG anjlok sebesar 1,29 persen atau 94,11 poin pada penutupan perdagangan pasar, Kamis (14/11/2024). Penurunan membawa IHSG terjerembab ke level 7.214,56. Ini ulasannya!

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024