Dikabarkan Bakal Jadi COO Danantara, Pandu Sjahrir Buka Suara
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Pandu Patria Sjahrir disebut-sebut bakal mengisi jabatan sebagai Chief Operafing Officer (COO) di Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Saat dikonfirmasi, Wakil Presiden Direktur PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) itu awalnya tak langsung menjawab mengenai pertanyaan apakah benar dirinya telah ditunjuk untuk menduduki posisi sebagai COO BPI Danantara.
Ia justru menjelaskan bahwa struktur organisasi yang sudah jelas di Danantara saat ini adalah bahwa Muliaman Hadad telah dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Kepala BPI Danantara.
"Kalau Kepala BPI Danantara itu adalah Pak Muliamad Hadad yang sebelumnya sudah dilantik," kata Pandu kepada VIVA, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 11 November 2024.
Ketika ditegaskan bahwa apakah benar dirinya juga telah ditunjuk sebagai COO BPI Danantara, Ketua Umum Aftech itu pun tak membantah hal tersebut.
"Ya nantilah, ini kan kita lagi ngomongin soal Aftech dan fintech. Nanti kita bisa komunikasikan lagi buat acara itu," ujarnya.
Diketahui, sebelumnya rumor yang beredar menyebut bahwa keponakan Kepala Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, Pandu Sjahrir, masuk menjadi salah satu punggawa di BPI Danantara bersama Muliaman D. Hadad dan Rosan Roeslani.
Muliaman Hadad sendiri telah dilantik Presiden Prabowo sebagai Kepala BPI Danantara. Dia juga telah menjelaskan, lembaga yang akan dipimpinnya ini merupakan pengembangan lanjutan dari lembaga pengelola investasi yang sebelumnya bernama Indonesia Investment Authority (INA), sebagai sovereign wealth fund (SWF) dari Indonesia.
BPI Danantara akan bertugas sebagai badan pengelola investasi, yang ditugaskan mengelola investasi di luar APBN. Dimana, semua aset-aset pemerintah yang dipisahkan itu nantinya akan dikelola oleh BPI Danantara
"Sama seperti INA. Mirip-mirip itu, tapi lebih besar. Cikal bakalnya SWF, cuma nanti diperbesar," kata Muliaman saat ditemui usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2024.