PLTP Patuha Unit 2 Beroperasi di 2027, Bakal Tingkatkan Kontribusi 2 Kali Lipat

PT Geo Dipa Energi, Patuha Unit 1 di Ciwidey, Jawa Barat
Sumber :
  • VIVA/Siska Permata Sari

Bandung, VIVA – Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Patuha Unit 2 dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2027. Proses pembangunan unit tersebut, dibagi menjadi dua tahap, yakni pengeboran dan pembangunan pembangkit. 

Banjir Investor, Geo Dipa Energi Belum Kepikiran IPO

Saat ini, diketahui tahap pengeboran telah selesai. Hal tersebut disampaikan oleh General Manager PT Geo Dipa Energi Unit Patuha, Ruly Husnie Ridwan. "Pengeboran sudah selesai, saat ini kita memasuki fase pembangunan pembangkit," ujar Ruly di kawasan PLTP Patuha Unit 1, Ciwidey, Jawa Barat, Jumat, 9 November 2024.

Sejak 2014, PLTP Patuha telah memiliki Unit 1 dengan kapasitas 55 MW. Rencananya, total kapasitas akan ditingkatkan menjadi 400 MW melalui penambahan enam unit baru berkapasitas 55 MW dan dua unit dengan kapasitas 35 MW. 
 

Energi Hijau di Indonesia Makin 'Hijau', Geo Dipa Energi Setor Rp200 Miliar ke Kas Negara

Ruly Husnie Ridwan, General Manager PT Geo Dipa Unit Patuha

Photo :
  • VIVA/Siska Permata Sari

Ruly mengungkapkan, setiap unit yang dibangun terikat kontrak dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) selama 30 tahun untuk memasok listrik, dengan kemungkinan perpanjangan kontrak sesuai kebutuhan energi di masa mendatang.

Penolakan Tidak Sah, Warga Setuju Pembangunan PLTP: Upaya Provokasi di Balik Blokade Jalan 

Di sisi lain, dia menjelaskan, PLTP Patuha Unit 1 terus menunjukkan performa yang andal, hingga aktif memberikan kontribusi pajak dan bonus produksi kepada pemerintah pusat serta pemerintah daerah setempat. "Selain penerimaan pajak, bonus produksi juga didistribusikan hingga ke desa-desa terdampak di sekitar wilayah operasional," ujarnya.

Selain memasok listrik, PLTP Patuha turut menjual karbon dengan dua skema, yaitu vintage karbon dan Renewable Hydrocarbon Capture (RHC). Meski harga karbon domestik masih lebih rendah dibandingkan dengan harga di Eropa, potensi nilai karbon diproyeksikan akan meningkat seiring rencana implementasi pajak karbon di Indonesia pada 2030. 

Selain itu, sumber energi panas bumi di PLTP Patuha juga dimanfaatkan untuk kegiatan industri setempat seperti pengeringan teh, pengolahan jamur, hingga sterilisasi tanaman. Adanya tambahan dari Unit 2 yang direncanakan mulai beroperasi pada 2027, dia berharap PLTP Patuha dapat memperkuat suplai listrik berbasis energi terbarukan dan berkontribusi pada peningkatan ketahanan energi di Indonesia.

"Saat ini, investasi untuk Patuha 2 telah mencapai 50 persen, dengan pengeboran 12 sumur baru yang menghasilkan kapasitas lebih tinggi dari yang direncanakan. Unit kedua diharapkan mulai beroperasi pada 2027, yang akan meningkatkan kontribusi Patuha dua kali lipat," kata Ruly.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya