Layanan Keuangan 2025: Walmart Pay dan Apple Card Vs. Bank Tradisional

Ilustrasi: Tarik tunai uang di ATM
Sumber :
  • Freepik.com//@fanjianhua

VIVA – Kehadiran Apple Card dan Walmart Pay menambah ketatnya persaingan di sektor keuangan, bukan hanya di AS tetapi juga di pasar global. Kedua perusahaan ini bukan sekadar menyediakan alat pembayaran, tetapi mengintegrasikan layanan keuangan dengan ekosistem digital mereka.

Susah Buang Air Besar? Coba 8 Minuman Ampuh Ini untuk Lancarkan Pencernaan!
  • Apple Card: Apple Card menggabungkan kemudahan penggunaan, cashback, dan integrasi dengan ekosistem Apple. Ini memberikan pengalaman yang mulus bagi pengguna iPhone, sehingga mereka bisa memantau pengeluaran, menerima cashback, dan mengelola kredit dengan mudah melalui aplikasi Apple Wallet.

  • Walmart Pay: Walmart Pay, yang dikembangkan oleh raksasa ritel Walmart, menawarkan sistem pembayaran instan melalui aplikasi mereka. Selain itu, Walmart kini sedang menguji jaringan pembayaran instan dengan memanfaatkan sistem pembayaran real-time dari The Clearing House dan FedNow. Hal ini memungkinkan dana langsung terkirim ke rekening bank tanpa harus melalui proses lama seperti kartu debit biasa.

Dengan kekuatan non-bank seperti ini, Apple dan Walmart dapat memberikan layanan yang lebih personal dan terintegrasi dibandingkan bank tradisional yang sering kali lamban dalam merespons kebutuhan konsumen digital.

Musim Hujan Bikin Sakit? Ini 5 Penyakit yang Harus diwaspadai

Perbandingan: Apple Card, Walmart Pay, dan Bank Tradisional

Saat kita membandingkan layanan keuangan dari Apple Card, Walmart Pay, dan bank tradisional, ada beberapa faktor utama yang menjadi sorotan:

Komisi XI DPR Desak Apple Tanggung Jawab Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia
  • Kecepatan dan Efisiensi: Apple dan Walmart menawarkan transaksi instan melalui A2A, sedangkan bank tradisional masih menggunakan proses yang memerlukan waktu lebih lama, terutama untuk transfer antar bank atau antar negara.

  • Biaya Transaksi: Dengan A2A, biaya transaksi menjadi jauh lebih rendah atau bahkan gratis, sehingga lebih ekonomis bagi pengguna.

  • Fokus Layanan: Apple dan Walmart menawarkan berbagai fitur seperti loyalitas, diskon, dan kemudahan dalam mengatur keuangan, sementara bank tradisional umumnya menawarkan layanan keuangan yang lebih formal dan kaku.

Keunggulan fitur-fitur ini memberikan nilai tambah bagi konsumen yang ingin transaksi mereka cepat, murah, dan aman. Di sisi lain, bank tradisional harus bersaing dengan inovasi yang lebih fleksibel dan efisien.

Keuntungan dan Tantangan untuk Konsumen

Keuntungan bagi Konsumen adalah transaksi yang Lebih Cepat dan Murah. Layanan dari Apple dan Walmart yang berbasis A2A memudahkan transaksi langsung dan minim biaya.

  • Akses ke Loyalty Program dan Penawaran Khusus: Pengguna Walmart Pay dan Apple Card sering kali mendapatkan penawaran eksklusif dan program loyalitas, yang tidak selalu ditawarkan oleh bank tradisional.

Tantangan bagi Konsumen adalah risiko Keamanan. Aplikasi non-bank bisa lebih rentan terhadap serangan siber, sehingga konsumen perlu lebih berhati-hati.

  • Privasi Data: Perusahaan seperti Apple dan Walmart mengumpulkan data pengguna untuk meningkatkan layanan, namun hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran tentang privasi data.

Dengan mempertimbangkan keuntungan dan tantangan ini, konsumen perlu bijak dalam memilih layanan keuangan yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dampak Potensial bagi Bank Tradisional

Persaingan dari Walmart dan Apple mendorong bank untuk berpikir ulang tentang bagaimana mereka dapat menambah nilai bagi konsumen. Menyadari bahwa hanya mengandalkan pendapatan dari transaksi kartu sudah tidak relevan lagi, bank harus mulai menawarkan layanan yang lebih berorientasi pada keamanan data, privasi, dan keputusan finansial berbasis data.

Respons Strategis yang Dapat Diambil Bank

Fokus pada Keamanan dan Pengambilan Keputusan Finansial: Bank dapat memanfaatkan keunggulan mereka dalam analisis data untuk memberikan panduan dan edukasi finansial yang lebih baik bagi nasabah. Kolaborasi dengan Penyedia Layanan Digital: Di Indonesia, bank bisa mempertimbangkan kerja sama dengan fintech atau penyedia layanan pembayaran digital untuk memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat.

Masa Depan Layanan Keuangan di Indonesia: Bank Tradisional vs. Teknologi Non-Bank

Di Indonesia, perubahan ini sangat terasa, terutama di kalangan milenial dan Gen Z yang semakin bergantung pada teknologi. Dompet digital seperti GoPay, OVO, dan ShopeePay telah mengubah cara masyarakat Indonesia melakukan transaksi sehari-hari. Perkembangan layanan dari Apple dan Walmart bisa memberikan dampak signifikan, mengingat pasar Indonesia yang sangat terbuka terhadap inovasi teknologi.

Perlukah Bank Tradisional Berinovasi atau Berkolaborasi?

Dengan persaingan yang semakin ketat dari layanan keuangan non-bank seperti Apple Card dan Walmart Pay, bank tradisional perlu menata ulang model bisnis mereka untuk tetap relevan. Konsumen kini lebih tertarik pada layanan yang cepat, murah, dan memberikan pengalaman pengguna yang nyaman. Dengan merespons perubahan ini, bank di Indonesia maupun global memiliki peluang besar untuk bertahan dan berkembang di era digital.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya