Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Balik Melemah Usai Trump Menangkan Pemilu AS

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jakarta, VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Kamis, 7 November 2024. Rupiah tercatat menguat sebesar 36 poin atau 0,22 persen ke posisi Rp 15.797 per dolar AS. 

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Imbas Ketegangan Rusia-Ukraina

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.840 per dolar AS. 

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar rupiah masih akan melemah terhadap dolar AS pada hari ini. Hal ini seiring dengan kemenangan Donald Trump di Pemilihan Umum (Pemilu) Amerika Serikat (AS). 

BI Governor: Rupiah Weakens by 0.84 Percent in November 2024

"Seperti yang kita lihat, begitu Trump dilaporkan media menjadi pemenang Pemilu Presiden AS, dolar AS langsung menguat. Posisi pagi ini Indeks dolar AS di atas 105.20, hari-hari sebelumnya bergerak di kisaran 103-104," ujar Ariston kepada VIVA, Kamis, 7 November 2024. 

Uang dolar AS dan rupiah.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.
Rupiah Loyo Pagi Ini, Nyaris Tembus Rp16 Ribu per Dolar AS

Ariston mengatakan, kebijakan Trump sebagai Presiden di masa lalu yang memicu perang dagang, diekspektasikan pasar akan terjadi lagi di masa pemerintahannya yang baru ini. Sehingga antisipasi pasar ini mendorong penguatan dolar AS.

Di samping itu, Ariston mengatakan bahwa pasar saat ini juga tengah menunggu hasil rapat kebijakan moneter AS. 

"Jadi konsolidasi masih akan terjadi sehingga kemungkinan dolar masih menguat dan rupiah bisa tertekan," terangnya. 

Adapun untuk hari ini mata uang rupiah terhadap dolar AS akan melemah ke arah Rp 15.880-Rp 15.900. Sedangkan potensi support di Rp 15.800.

Ilustrasi uang rupiah

Bank Indonesia Catat Uang Beredar di Oktober 2024 Capai Rp 9.078,6 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Oktober 2024 sebesar Rp 9.078,6 triliun.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024