Tiba-tiba Kena PHK, Apa yang Harus Dilakukan? Ini 6 Strategi yang Bisa Anda Pertimbangkan

Ilustrasi PHK
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA – Saat ini, Indonesia sedang mengalami lonjakan angka pemutusan hubungan kerja (PHK). Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), sebanyak 59.764 pekerja mengalami PHK hingga Oktober 2024. 

Boeing PHK Besar-Besaran, Pecat Lebih dari 2.000 Pekerja

Angka ini mengalami peningkatan 12,78 persen dari bulan sebelumnya dan 31,13 persen lebih tinggi dibandingkan Oktober 2023. Kondisi ini tentunya memicu kekhawatiran banyak pekerja, bahkan mungkin, Anda adalah salah satu yang terimbas PHK.

Jika Anda terkena PHK, apa yang bisa dilakukan? Melansir dari The Muse, berikut ini ada enam langkah yang bisa membantu Anda menghadapi kondisi sulit ini. Apa saja?

PPN Naik Jadi 12 Persen di 2025, Buruh Sebut Bakal Tingkatkan Potensi PHK

6 Strategi yang Perlu Dilakukan Usai Kena PHK

Ilustrasi penggunaan aplikasi pengelola keuangan

Photo :
  • freepik.com/peoplecreations
Kinerja Keuangan Anjlok, Pizza Hut Tutup Puluhan Gerai di RI dan PHK 371 Karyawan

1. Ajukan Manfaat dari Perusahaan dan Pemerintah 

Di Indonesia, ada program BPJS Ketenagakerjaan yang dapat memberikan bantuan bagi korban PHK. Di antaranya saldo Jaminan Hari Tua (JHT) yang bisa dicairkan, serta program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang menyediakan manfaat finansial dan pelatihan kerja. 

Selain itu, perusahaan juga wajib memberikan pesangon sesuai ketentuan yang berlaku. Pastikan Anda mengetahui hak-hak ini untuk mengajukan manfaatnya.

2. Hitung Ulang Aliran Dana Pribadi

Setelah kehilangan pekerjaan, sangat penting untuk menghitung ulang pemasukan dan berapa lama Anda dapat bertahan dengan sumber dana yang ada, baik dari dana JHT, pesangon, maupun tabungan. Perhitungan ini akan memberi gambaran berapa lama Anda bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari sembari mencari pekerjaan baru.

3. Evaluasi Pengeluaran Saat Ini

Selanjutnya, tinjau pengeluaran bulanan Anda. Kategorikan antara kebutuhan pokok seperti sewa, listrik, dan makanan, serta pengeluaran non-esensial seperti langganan streaming atau keanggotaan gym. Dengan memprioritaskan pengeluaran penting, Anda bisa lebih mudah menyesuaikan anggaran.

4. Buat Anggaran

Mulailah membuat anggaran yang hanya fokus pada kebutuhan dasar atau "bare bones budget". Prioritaskan pengeluaran esensial seperti makanan, tempat tinggal, utilitas, dan transportasi. Pangkas semua pengeluaran yang kurang penting seperti makan di luar dan hiburan. Dengan demikian, Anda bisa mengelola keuangan lebih baik di tengah situasi sulit.

5. Negosiasikan Utang Anda

Jika Anda memiliki pinjaman atau utang, cobalah menghubungi pihak pemberi pinjaman untuk menjelaskan situasi Anda. Beberapa pemberi pinjaman mungkin bersedia untuk menurunkan suku bunga atau merencanakan pembayaran lebih ringan. Pastikan semua kesepakatan tertulis agar Anda memiliki bukti kesepakatan jika diperlukan di kemudian hari.

6. Hindari Menggunakan Dana Pensiun

Jika memungkinkan, hindari menarik dana pensiun, karena penarikan dini sering kali dikenakan pajak dan penalti yang tinggi. Selain itu, penarikan dana pensiun bisa berdampak pada kesiapan finansial Anda di masa tua. Hanya gunakan opsi ini jika benar-benar diperlukan dan tidak ada pilihan lain.

Itulah enam strategi keuangan untuk menghadapi PHK. Memang tidak mudah, namun dengan strategi yang tepat, Anda bisa lebih siap menghadapi tantangan ini dan segera bangkit lagi. Ingat, situasi ini bersifat sementara, dan langkah-langkah ini bisa membantu menjaga stabilitas finansial Anda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya