Bursa Amerika Serikat Kinclong usai Donald Trump Unggul di Pemilu AS

Wall Street New York
Sumber :
  • VIVAnews/Anton PM/ New York

Amerika Serikat, VIVA – Wall Street sumringah saat Donald Trump semakin dekat ke gedung putih (White House) setelah mengantongi 267 suara elektoral pada pemilihan presiden melawan Kamala Harris. Trump menang telah di 30 negara bagian. 

Rupiah Loyo Pagi Ini, Nyaris Tembus Rp16 Ribu per Dolar AS

Dikutip dari Yahoo Finance, saham-saham di bursa Amerika Serikat karena investor mencerna hasil pemilihan umum (Pemilu AS). Di mana Trump bisa dikatakan unggul dari Harris.

Mantan Presiden itu memperoleh suara terbanyak di  North Carolina, Georgia, dan Pennsylvania. Tiga negara bagian tersebut merupakan penentu pemilu AS. 

Pabrikan Mobil Jerman Dibuat Pusing Donald Trump

Pada Rabu pagi waktu setempat, Nasdaq 100 dan indeks S&P 500 Futures yang sarat dengan saham teknologi kompak melesat. Secara berurutan membukukan kenaikan sebesar 1,9 persen dan 2,3 persen. 

Pidato Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS

Photo :
  • (AP Photo/Evan Vucci)
Iran Tegaskan Akan Merespons "Tekanan Maksimum" dengan "Perlawanan Maksimum"

Dow Jones Industrial Average ikut melonjak sebanyak 2,6 persen sekaligus menyusul keuntungan bagi para investor saham. Obligasi Treasury 10 tahun juga melesat 12 basis poin (bps) di sesi perdagangan pasar. 

Kini, semua negara bagian sudah menutup tempat pemungutan suara. Sejauh ini, Trump telah mengamankan 267 suara elektoral sedangkan Harris hanya memperoleh 224 suara.

Kemenangan Trump yang sudah di depan mata turut menjadi sentimen terhadap pergerakan indeks di kawasan Asia-Pasifik. 
Indeks Nikkei 225 menguat sebesar 2,6 persen pada penutupan bursa.

Indeks ASX 200 Australia juga melesat 0,8 persen saat mengakhiri sesi perdagangan hari ini. Indeks Komposit Shanghai menurun tipis 0,1 persen sementara Hang Seng Hong Kong anjlok sekitar 2,23 persen.

"Jika Trump terpilih, kita akan melihat kebijakan yang pro bisnis dan pemotongan pajak, yang pada gilirannya mungkin akan meningkatkan inflasi dan mengurangi pemotongan suku bunga," ujar Jun Bei Liu, manajer portofolio di Tribeca Investment Partners, yang dikutip dari BBC pada Rabu (6/11/2024). 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya