Gen Z dan Milenial Doyan Pakai AI untuk Minta Saran Keuangan, Amankah?
- freepik.com/peoplecreations
Jakarta, VIVA – Di tengah perkembangan teknologi, generasi muda seperti Gen Z dan milenial, kini semakin memanfaatkan kecerdasan buatan (AI). Salah satunya yakni untuk membantu mengelola keuangan.
Menurut laporan terbaru dari Experian, sekitar 67 persen Gen Z dan 62 persen milenial yang disurvei, menggunakan AI dalam mengelola keuangan pribadi mereka. AI ini dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pengelolaan anggaran, perencanaan investasi, hingga perbaikan skor kredit.
"Aplikasi seperti ChatGPT bahkan semakin diminati karena gratis, mudah diakses, dan mampu menyederhanakan tugas-tugas finansial yang kompleks," kata Christina Roman, manajer edukasi dan advokasi konsumen di Experian, seperti dikutip dari CNBC, Selasa, 5 November 2024.
Meski AI bisa menjadi titik awal yang berguna untuk mendapatkan wawasan keuangan, para ahli mengingatkan bahwa informasi dari AI sebaiknya tidak dijadikan satu-satunya acuan. AI, jelas dia, memang membantu memudahkan generasi muda dalam memahami aspek-aspek dasar pengelolaan keuangan, namun keakuratannya masih perlu divalidasi.
"Kami melihat banyak informasi yang kurang tepat dalam hal keuangan," ujar Dawn C. Abernathy, perencana keuangan bersertifikat dari Core Planning di Chesterfield, Missouri.
Manfaat dan Risiko Pakai AI untuk Mengelola Keuangan
Bagi banyak pengguna, AI dapat menyederhanakan langkah-langkah dasar keuangan seperti membuat anggaran bulanan atau rencana tabungan. Contohnya, pengguna bisa menginput pengeluaran bulanan ke AI untuk mendapatkan saran mengenai pengelolaan uang.
Namun, AI masih memiliki keterbatasan, terutama dalam topik yang lebih kompleks seperti investasi dan pengoptimalan pajak. Dalam hal ini, kehadiran seorang penasihat keuangan yang dapat memberikan panduan spesifik dan personal, akan sangat membantu.
Menurut Roman, AI dapat membantu sebagai langkah awal, tetapi untuk keputusan keuangan yang lebih rumit, validasi dari sumber terpercaya tetap diperlukan. "Saya tidak akan sepenuhnya mempercayai AI untuk menghasilkan solusi akhir tanpa pemeriksaan yang teliti," ujar Abernathy.
Selain itu, penting untuk berhati-hati saat memasukkan data pribadi ke dalam perangkat AI. Melindungi privasi adalah prioritas agar informasi keuangan tetap aman. Sementara itu, Brenton Harrison, CFP dan pendiri New Money, New Problems di Nashville, Tennessee, juga menyarankan untuk selalu memeriksa jawaban dari AI dengan sumber lain yang lebih terpercaya.