Bos Intiland Jual 260 Juta Saham Miliknya Seharga Rp 200 Per Saham, Buat Apa?

Proyek Intiland
Sumber :
  • www.skyscrapercity.com

Jakarta, VIVA – Direktur Utama PT Intiland Development Tbk (DILD), Hendro Gondokusumo, menjual sebanyak 260 juta saham perseroan atas nama individu.

Bos Amman Gelontorkan Rp 13,58 Miliar Borong Saham AMMN di Harga Bawah

Melalui surat kepada pihak Bursa Efek Indonesia (BEI), Hendro menjelaskan bahwa aksi penjualan saham atas nama individu ini bertujuan sebagai langkah divestasi yang dilakukannya.

"Penjualan saham untuk divestasi," kata Hendro dalam keterangannya, dikutip Selasa, 5 November 2024.

Anak Usaha Pelindo Tebar Dividen Interim Rp 44,4 Miliar, Simak Jadwal Lengkapnya!

Penjualan saham tersebut menyebabkan kepemilikan saham atas nama Hendro di DILD hanya tinggal 50 ribu saham saja. Padahal sebelumnya Hendro memiliki saham DILD dengan porsi 2,51 persen dari total saham beredar.

Gedung Intiland Tower Jakarta

Photo :
  • Dok. Intiland
IHSG Terkapar di Level 7.245 pada Akhir Perdagangan, tapi Saham Ini Melambung Drastis

Dengan mematok harga Rp 200 per saham, Hendro dipastikan akan mengantongi Rp 52 miliar atas transaksi penjualan 260 juta saham DILD tersebut, di luar pajak dan komisi broker.

Transaksi penjualan yang dilakukan pada 29 Oktober 2024 itu menurut data BEI tercatat sebagai transaksi tutup sendiri di pasar negosiasi, untuk saham DILD dengan broker Pilarmas Investindo Sekuritas dengan nilai sebesar Rp52 miliar.

Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX)

Photo :
  • vivanews/Andry Daud

Sebagai informasi, saat ini Intiland memiliki 4 entitas pengendali yakni CIMB Singapura, CIMB Indonesia, PT Bina Yatra Sentosa, dan Bali Private Villa dengan total kepemilikan 48,97 persen.

Penerima manfaat akhir (beneficial owner) DILD yakni Hendro Gondokusumo. CIMB Singapura dan CIMB Indonesia juga merupakan kustodi atas saham DILD, dengan nama Hendro Gondokusumo.

Sementara itu, investor kawakan Lo Kheng Hong (LKH) tercatat memiliki 6,62 persen saham DILD, sehingga menempatkannya sebagai pemegang saham terbesar kedua di Intiland setelah Hendro.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya