Pengajuan KPR Ditolak Bank Terus? 8 Penyebab yang Wajib Kamu Ketahui

Ilustrasi KPR
Sumber :
  • Pexels.com

VIVA – Memiliki rumah sendiri adalah impian banyak orang di Indonesia. Bagi sebagian besar masyarakat, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah jalan utama untuk mewujudkan impian ini. Namun, banyak yang kecewa saat pengajuan KPR mereka ditolak bank, yang terasa seperti rintangan besar dalam perjalanan mencapai hunian sendiri. Bayangkan jika kamu sudah menyiapkan semua berkas dan punya rencana matang, tapi hasilnya tetap ditolak. Pasti sangat mengecewakan, bukan? Untungnya, ada beberapa hal yang bisa kamu perbaiki agar peluang disetujui bank semakin besar.

Layanan Keuangan 2025: Walmart Pay dan Apple Card Vs. Bank Tradisional

1. Riwayat Kredit yang Buruk

Riwayat kredit menjadi faktor utama yang sangat diperhatikan oleh bank. Jika kamu pernah memiliki tunggakan pembayaran atau bahkan gagal membayar pinjaman sebelumnya, ini akan dianggap sebagai risiko besar oleh pihak bank. Misalnya, catatan buruk dalam membayar cicilan kartu kredit atau pinjaman lain bisa menurunkan kepercayaan bank terhadap kemampuanmu melunasi KPR.

Ngontrak atau KPR? Pilihan Terbaik Beli Rumah untuk Generasi Z di Indonesia

Tips: Sebelum mengajukan KPR, periksa riwayat kredit melalui layanan kredit atau aplikasi yang menawarkan laporan kredit. Pastikan tidak ada catatan buruk yang tertinggal agar pengajuanmu lebih meyakinkan.

2. Penghasilan yang Tidak Mencukupi

1 Jutaan UMKM Pertanian hingga Perikanan Utangnya Bakal Diputihkan, Nilainya Rp 10 Triliunan

Bank tidak hanya memeriksa nominal gaji bulanan, tapi juga kemampuan kamu dalam mengelola penghasilan tersebut. Di Indonesia, biasanya bank memberikan patokan bahwa cicilan KPR tidak boleh lebih dari 30% penghasilan bulanan. Jika cicilan melebihi batas ini, bank akan menganggap kamu berisiko mengalami kesulitan keuangan.

Tips: Hitung besaran KPR yang sesuai dengan penghasilanmu. Misalnya, jika penghasilan bulanan Rp10 juta, idealnya cicilan KPR tidak melebihi Rp3 juta.

3. Utang yang Terlalu Banyak

Bank juga akan melihat rasio utang terhadap penghasilan (debt-to-income ratio) untuk memastikan kamu bisa membayar KPR tanpa kesulitan. Jika sudah memiliki banyak utang seperti kartu kredit atau pinjaman lainnya, hal ini dapat membuat bank ragu menyetujui pengajuanmu.

Tips: Lunasi sebagian utang sebelum mengajukan KPR agar rasio utang terhadap penghasilan lebih rendah dan menambah peluang pengajuan disetujui.

4. Dokumen yang Tidak Lengkap atau Tidak Valid

Proses pengajuan KPR membutuhkan berbagai dokumen pendukung, seperti KTP, slip gaji, dan rekening koran. Jika salah satu dokumen ini kurang atau tidak valid, pengajuanmu akan langsung ditolak.

Tips: Periksa daftar dokumen yang dibutuhkan dan pastikan semuanya lengkap. Untuk memastikan validitasnya, kamu bisa bertanya langsung kepada pihak bank mengenai syarat dokumen yang mereka perlukan.

5. Usia dan Stabilitas Kerja

Usia serta riwayat pekerjaan juga sangat berpengaruh. Bank lebih suka memberikan KPR kepada mereka yang berada di usia produktif dan memiliki pekerjaan stabil. Jika kamu sering berganti pekerjaan atau baru saja pindah kerja, bank akan menganggap kondisi ini kurang stabil.

Tips: Cobalah untuk bertahan dalam pekerjaan selama beberapa waktu sebelum mengajukan KPR. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan bank terhadap kemampuan finansialmu dalam jangka panjang.

6. Cicilan yang Melebihi 30% dari Penghasilan

Bank memiliki batasan maksimal cicilan per bulan agar tidak membebani kondisi keuangan nasabah. Jika pengajuanmu melebihi batasan 30% dari penghasilan, kemungkinan besar akan ditolak.

Tips: Sebelum memilih rumah, pastikan harga dan cicilannya sesuai dengan penghasilanmu. Cari rumah yang berada dalam rentang harga yang bisa kamu bayar tanpa melewati batas 30%.

7. Nilai Properti yang Tidak Sesuai

Bank akan menilai properti yang kamu beli sesuai dengan harga pasar. Jika harga rumah tersebut lebih tinggi dari nilai pasar, bank bisa menolak pengajuan untuk menghindari risiko kredit yang lebih besar.

Tips: Cari properti dengan harga yang wajar dan sesuai dengan penilaian bank. Kamu bisa mengecek harga properti di area sekitar sebagai patokan.

8. Catatan Hukum yang Buruk

Bank juga melakukan pemeriksaan latar belakang, termasuk apakah pemohon pernah terlibat dalam kasus hukum yang serius. Jika pemohon memiliki catatan hukum yang buruk, hal ini dapat mengurangi kemungkinan pengajuan KPR disetujui.

Tips: Pastikan kamu memiliki catatan hukum yang bersih. Jika ada masalah di masa lalu, selesaikan dahulu sebelum mengajukan KPR.

Tips Agar Pengajuan KPR Kamu Lebih Mudah Disetujui

Untuk meningkatkan peluang KPR disetujui, berikut beberapa tips tambahan yang bisa kamu terapkan:

  • Perbaiki Riwayat Kredit: Bayar semua tunggakan atau cicilan yang terlambat sebelum mengajukan KPR.
  • Lengkapi Dokumen: Pastikan semua dokumen yang diperlukan sudah lengkap dan sesuai dengan ketentuan bank.
  • Kurangi Utang: Sebisa mungkin lunasi hutang lain sebelum mengajukan KPR untuk meringankan beban finansial.
  • Tingkatkan Penghasilan: Jika memungkinkan, tambahkan sumber penghasilan atau pekerjaan tambahan sebagai bukti kemampuan finansial.
  • Pilih Properti yang Sesuai: Pilihlah properti dengan harga yang realistis dan sesuai dengan nilai pasar.

 

Dengan memahami penyebab utama pengajuan KPR sering ditolak, kamu bisa lebih siap dan mengantisipasi berbagai kemungkinan. Persiapkan diri dan finansialmu dengan baik agar proses pengajuan berjalan lancar dan kamu bisa mewujudkan impian memiliki rumah sendiri.

Ilustrasi Potensi AI di Masa Depan

Tantangan Baru untuk Bank Tradisional di 2025: Industri Perbankan Harus Beradaptasi?

Raksasa teknologi dan perusahaan retail besar seperti Apple dan Walmart kini menyediakan layanan keuangan yang mudah dan cepat, memanfaatkan teknologi pembayaran antar...

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024