Strategi Mendag Kejar Target Swasembada Pangan Presiden Prabowo
- Dok Kemendag
Jakarta, VIVA - Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso meminta masukan dari Kementerian Lembaga (K/L) hingga lembaga internasional seperti World Bank untuk mengejar target swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto.
Hal ini disampaikannya dalam acara High Level Policy Dialogue Action on Climate and Trade di Hotel Park Hyatt Jakarta.
"Kita minta masukan K/L ke depan kan kita harus apa, karena Indonesia kan sudah mencanangkan tahun 2028 itu swasembada pangan," ujar Budi Senin, 4 November 2024.
Budi menilai, adanya diskusi ini akan membantu pemerintah dalam merumuskan ketahanan pangan kedepannya. Sehingga target swasembada pangan pada 2028 dapat terwujud.
"Diskusi ini akan membantu pemerintah ya di dalam merumuskan ketahanan pangan ke depan. Jadi kita dukung pemerintah Presiden Pak Prabowo supaya ketahanan pangan atau swasembada pangan ini terwujud. Jadi kita diskusi saja bareng-bareng dengan beberapa lembaga internasional dan nasional yang kebetulan sekarang lagi di Jakarta," katanya.
Budi melanjutkan, setiap negara pasti akan bergantung satu sama lain untuk mencukupi ketahanan pangan di dalam negeri. Untuk itu, Budi mengatakan bahwa kemudahan distribusi pangan harus dapat dipastikan.
"Masing-masing negara pasti akan bergantung satu sama lain kalau mencukupi pangannya yang termasuk Indonesia sehingga kita harus punya kemudahan-kemudahan distribusi barangnya seperti apa dan juga apa namanya, pangan yang berkelanjutan. Jadi kita harus bicara kan dari awal jangan sampai nanti ketika kebutuhan pangan masing-masing negara meningkat, tetapi distribusinya tetap menjadi susah." jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan, pemerintahnya akan fokus menggenjot target swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Sehingga dapat mengurangi ketergantungan dari luar negeri.
"Saya canangkan RI swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya kita tidak boleh bergantung dari luar, " tegas Prabowo.
Prabowo menegaskan, swasembada pangan penting segera dicapai guna memastikan ketahanan RI tetap terjaga dalam menghadapi segala krisis hingga gejolak yang terjadi di dunia.
"Dalam keadaan krisis dan genting tidak ada yang akan mengizinkan barang mereka masuk, karena itu tidak ada jalan lain swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya," ujarnya.
"Kita harus mampu produksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat indonesia, saya sudah pelajari dengan pengamat, paling cepat 4-5 tahun kita sudah capai (swasembada), bahkan kita siap jadi lumbung pangan dunia," ujarnya.