Mendagri Apresiasi Capaian Inflasi Nasional YoY Oktober 2024 Sebesar 1,71 Persen

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian
Sumber :
  • Kemendagri

VIVA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi capaian inflasi nasional Indonesia yang menunjukkan tren terkendali. Berdasarkan laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) pada Oktober 2024, inflasi tahun ke tahun (year on year) Oktober 2024 terhadap Oktober 2023 sebesar 1,71 persen. Angka ini masih berada dalam target pemerintah 1,5-3,5 persen. Sementara inflasi bulanan (month to month) pada Oktober 2024 sebesar 0,08 persen.

5 Alasan Inflasi Tetap Terkendali Meski PPN Jadi 12 Persen pada 2025

Hal itu disampaikan Mendagri saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 yang digelar secara hybrid dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (4/11/2024). Menurutnya, inflasi yang relatif terkendali ini mencerminkan keberhasilan kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah (Pemda) dalam mengendalikan inflasi secara efektif.

Daftar Harga Pangan 23 Desember 2024: Beras hingga Cabai Naik

“Angka 1,5 persen sampai dengan 3,5 persen sudah dihitung itu angka yang ideal. Yang sekali lagi akan menyenangkan para konsumen karena tidak terlalu tinggi, bisa dijangkau harganya, barangnya tersedia. Dan juga menyenangkan produsen, petani, nelayan, dan lain-lain, pabrik-pabrik,” katanya.

Mendagri memaparkan, berdasarkan inflasi month to month beberapa sektor mengalami peningkatan harga, terutama di sektor perawatan pribadi dan jasa lain dengan inflasi mencapai 0,94 persen. Begitu pula dengan sektor makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami sedikit kenaikan harga sebesar 0,09 persen. Di sisi lain, sektor transportasi justru mengalami deflasi sebesar 0,52 persen.

Mendagri Dukung Sukseskan Perayaan Natal Nasional 2024

“Saya mohon masalah-masalah inflasi ini tetap menjadi atensi bagi kita semua. Atensi karena selama lebih kurang dua tahun kita sudah melaksanakan kegiatan ini, ini terkendali cukup baik. Ini salah satu yang sangat penting berhubungan langsung dengan situasi politik dan keamanan masalah inflasi,” ungkapnya.

Dia juga mengingatkan Pemda untuk memantau harga-harga di daerah masing-masing, terutama menjelang Pilkada Serentak 2024 yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap komoditas tertentu seperti beras. Pihaknya meminta para kepala daerah untuk mengantisipasi stok persediaan sembako.

“Itu perlu diwaspadai rekan-rekan kepala daerah untuk mengantisipasi stok, mengecek stok beras di Bulog masing-masing, stok di pasar, stok di pedagang, apakah cukup atau tidak,” tegasnya.

Harga beras melambung tinggi

Kepala Bapanas Sebut Beras Kena PPN 12 Persen Hanya yang di Impor untuk Hotel dan Restoran

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan, tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen yang berlaku mulai 1 Januari 2025.

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2024