Memahami Peran KOS, KOL, dan KOC: Rahasia Sukses Brand di Cina

Tiktok Influencer
Sumber :
  • freepik.com/wayhomestudio

VIVA – Saat ini, persaingan di dunia digital semakin ketat. Brand dan bisnis tidak lagi hanya bersaing dalam hal kualitas produk, tetapi juga dalam bagaimana produk mereka dapat terlihat lebih unggul di mata konsumen.

KOC vs KOL: Mana yang Lebih Efektif untuk Bisnis kamu?

Di Indonesia, banyak brand yang mengalami tantangan dalam membangun kepercayaan di tengah konsumen yang semakin cerdas. Konsumen tidak lagi mudah percaya pada iklan biasa dan lebih mempercayai rekomendasi dari orang-orang yang mereka anggap memiliki kredibilitas atau yang mirip dengan mereka.

Tantangan utama yang dihadapi oleh brand adalah bagaimana cara memanfaatkan influencer yang sesuai dengan target pasar, terutama di platform seperti Xiaohongshu (Little Red Book) yang memiliki audiens yang besar di Cina dan negara lain.

Bahaya! 8 perubahan besar pada anak di Indonesia pasca-1980-an

Brand-brand besar mungkin bisa menyewa Key Opinion Leader (KOL) terkenal, tetapi apakah itu selalu efektif? Selain itu, biaya yang tinggi dan sulitnya mengukur ROI sering kali menjadi batu sandungan bagi banyak brand.

Di Cina, banyak brand sukses yang memanfaatkan tiga tipe influencer utama—KOS, KOL, dan KOC—untuk meningkatkan awareness dan mendorong penjualan. Memahami peran dari masing-masing tipe influencer ini dapat menjadi solusi bagi brand untuk memilih strategi pemasaran yang tepat, hemat biaya, dan memiliki daya tarik lebih autentik.

7 Ide Bisnis Online Tanpa Modal, Cuan Besar dari Rumah Aja!

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana ketiga tipe influencer ini bekerja di platform seperti Xiaohongshu dan bagaimana keunggulan mereka dapat diaplikasikan untuk kesuksesan brand di Indonesia.

Apa Itu KOS, KOL, dan KOC?

1. KOS (Key Opinion Sales)

KOS (Key Opinion Sales) adalah konten kreator atau individu yang memiliki keterampilan penjualan profesional dan pengetahuan mendalam tentang industri atau merek tertentu. KOS biasanya dibagi menjadi dua tipe:

  • KOS milik brand (brand-owned KOS): Umumnya adalah pegawai brand, seperti staf penjualan di konter.

  • KOS yang bukan milik brand (non-brand-owned KOS): Influencer live streaming yang direkrut brand.

Keunggulan KOS terletak pada profesionalitas dan keahlian khusus mereka, yang membuat mereka mampu menyampaikan informasi produk dengan lebih akurat dan meyakinkan.

  • Profesionalitas Lebih Tinggi

KOS memiliki pengetahuan khusus yang membuat mereka lebih dapat dipercaya dibanding KOL atau KOC. Misalnya, seorang pegawai di bagian penjualan produk kecantikan pasti memiliki pemahaman yang mendalam tentang produk yang dijualnya, sehingga dapat memberikan informasi detail yang dibutuhkan konsumen.

  • Penargetan yang Lebih Tepat

Dengan memahami target audience serta masalah dan kebutuhan mereka, KOS mampu menyampaikan pesan yang relevan dan menarik perhatian audiens tertentu.

  • Efisiensi Biaya bagi Brand

Banyak brand yang menciptakan akun KOS dengan menggunakan pegawai mereka untuk menekan biaya konten dan iklan. Strategi ini juga menghasilkan konten berkualitas tinggi tanpa mengorbankan anggaran yang besar.

  • Dukungan dari Platform Xiaohongshu

Platform Xiaohongshu mendukung akun-akun KOS dengan memberikan berbagai fitur untuk membantu pemasaran, seperti pesan pribadi, live shopping, dan catatan produk.

2. KOL (Key Opinion Leader)

KOL (Key Opinion Leader) adalah individu yang memiliki pengaruh besar di media sosial. Mereka dikenal sebagai selebriti internet, konten kreator, atau blogger yang memiliki banyak pengikut setia di berbagai industri. Contohnya termasuk influencer besar seperti Li Jiaqi di bidang live-streaming penjualan produk kecantikan atau Ding Xiang Doctor dalam bidang kesehatan. Berikut keunggulan KOL:

  • Kontrol Biaya yang Lebih Fleksibel

KOL memiliki struktur harga yang beragam, sehingga brand dapat memilih KOL yang sesuai dengan anggaran mereka. Di platform seperti Xiaohongshu, KOL terbagi dalam tingkatan-tingkatan berdasarkan jumlah pengikut mereka, sehingga brand dapat memilih influencer sesuai budget.

  • Tingkat Konversi yang Tinggi

Rekomendasi dari KOL sering kali lebih dipercaya karena dianggap autentik dan netral. Konsumen merasa bahwa mereka mendapat informasi yang lebih objektif, yang mendorong mereka untuk membeli produk.

  • Cakupan yang Luas

KOL bekerja di berbagai industri, termasuk kecantikan, kesehatan, pakaian, elektronik, dan lainnya, sehingga dapat membantu brand menjangkau audiens yang lebih luas.

3. KOC (Key Opinion Consumer)

KOC (Key Opinion Consumer) adalah konsumen yang memiliki pengaruh kecil tetapi sangat dekat dengan konsumen potensial lainnya. Konten yang dibuat oleh KOC biasanya lebih otentik dan terasa lebih "dekat" dengan audiens karena mereka berbagi pengalaman sebagai pengguna, bukan promotor brand. Berikut keunggulan KOC:

  • Konten yang Lebih Autentik

KOC cenderung memproduksi konten seperti ulasan produk, unboxing, atau shopping list yang terasa lebih jujur dan personal. Konten ini membantu calon konsumen merasa bahwa mereka menerima rekomendasi dari seorang teman, bukan sekadar iklan.

  • Pilihan Influencer yang Beragam

Dalam setiap kategori, seperti rumah tangga, makanan, atau perawatan hewan, ada banyak KOC dengan jumlah pengikut mulai dari 2.000 hingga 50.000. KOC cocok digunakan untuk menciptakan buzz di kalangan konsumen.

  • Biaya Iklan yang Lebih Rendah

KOC adalah pilihan yang lebih hemat biaya dibanding KOL. Mereka memberikan value yang baik bagi brand yang ingin membangun word-of-mouth atau memperluas eksposur tanpa biaya tinggi.

Mengapa Memahami Peran KOS, KOL, dan KOC Penting bagi Brand di Indonesia?

Indonesia memiliki demografi digital yang unik, dengan pengguna internet yang sangat aktif di media sosial. Mengingat karakteristik konsumen yang sangat peduli terhadap ulasan produk dan sering kali skeptis terhadap iklan langsung, memahami peran KOS, KOL, dan KOC bisa menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan mendorong penjualan.

  • Strategi Pemanfaatan KOS di Indonesia

Brand yang ingin fokus pada keahlian produk dan ingin membangun citra profesional dapat memanfaatkan KOS. Misalnya, brand skincare bisa melatih pegawai mereka untuk menjadi "Brand Ambassador" di media sosial, yang menjelaskan manfaat produk secara mendalam kepada audiens.

  • Strategi Pemanfaatan KOL di Indonesia

Bagi brand yang ingin meningkatkan awareness secara cepat, KOL dapat menjadi solusi tepat. Banyaknya influencer di Instagram dan TikTok di Indonesia membuat KOL menjadi pilihan yang efektif untuk produk fashion, kecantikan, dan gadget. Brand bisa memilih KOL dengan pengikut yang relevan sesuai industri mereka.

  • Strategi Pemanfaatan KOC di Indonesia

KOC sangat cocok bagi brand yang ingin menjangkau audiens lebih spesifik dengan anggaran terbatas. Misalnya, brand makanan atau produk rumah tangga dapat menggunakan KOC untuk melakukan ulasan produk secara jujur. Hal ini dapat membangun word-of-mouth yang efektif dan menciptakan kepercayaan konsumen.

Menggunakan KOS, KOL, dan KOC secara strategis di Xiaohongshu dan platform serupa memungkinkan brand untuk menyesuaikan pesan pemasaran sesuai dengan audiens. Di Indonesia, pemahaman tentang ketiga tipe influencer ini dapat membantu brand lebih tepat sasaran, meningkatkan kepercayaan konsumen, dan meningkatkan konversi.

Dalam era digital ini, kesuksesan brand bergantung pada bagaimana mereka memanfaatkan sumber daya influencer yang tepat untuk membangun ikatan yang kuat dengan audiens mereka.

 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya