Dosen Universitas Bung Hatta Bakal Manfaatkan Ombak Pantai Jadi Energi Listrik

Pantai Padang, Sumatera Barat.
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah (Padang)

Padang, VIVA – Dari tepian pantai, sebuah ide besar lahir. Seorang dosen Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Bung Hatta (UBH), Padang Sumatera Barat berencana mengembangkan inovasi energi.

Serangan Phising Kian Marak, Mahasiswa Hingga Dosen Dibekali Ini Buat Hadapi Ancaman Siber

Ombak bergulung dan memecah bibir pantai yang biasanya hanya dianggap sebagai bagian dari pemandangan alam. Namun, kini ombak tersebut bisa diubah menjadi sumber energi listrik yang siap memberi penerangan bagi warga sekitar. Adalah Dosen Program Studi Teknologi Rekayasa Energi terbarukan, Henry Nasution yang punya inovasi menyulap ombak menjadi energi listrik itu.

Bersama dengan tim, ia kini sudah mulai melakukan riset mendalam bahkan sudah mulai mengembangkan alat yang mampu mengonversi energi kinetik dari pecahan ombak itu menjadi energi listrik. 

Bakrie Center Foundation Apresiasi Dukungan Universitas dan Lembaga Sosial Melalui Campus Leaders Program 9 Award

“Air laut itu energi yang tak pernah habis. Ombak yang terus-menerus datang tanpa henti adalah kekuatan alam yang bisa kita manfaatkan,”ujar Henry Nasution dikutip Senin, 4 November 2024.

Ilustrasi lampu

Photo :
  • Rumahku.com
Kejar Target Kemandirian Energi Nasional, Pemerintah Pastikan Gandeng Produsen Listrik Swasta

Kata Hendry, tepi pantai Sumatera Barat, yang dikelilingi oleh lautan yang luas, menawarkan kesempatan yang signifikan untuk mengembangkan teknologi yang memanfaatkan pecahan ombak sebagai sumber energi listrik.  Pemanfaatan energi gelombang itu, tidak hanya berkontribusi pada penyediaan energi yang berkelanjutan, tetapi juga dapat mendukung perekonomian lokal dan menjaga lingkungan.

Menurut Henry, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Energi Baru dan Energi Terbarukan, potensi energi gelombang di Indonesia mencapai sekitar 17.000 MW, dengan Sumatera Barat memiliki bagian yang signifikan dari angka tersebut. 

"Nah, ombak yang terbentuk di sepanjang pantai Sumatera Barat, akibat interaksi antara angin dan arus laut ini lah yang kita anggap dapat menciptakan peluang untuk menghasilkan energi listrik yang bersih dan berkelanjutan,"kata Henry. 

Bisa hasilkan 1.000 MW

Ia menambahkan, dalam beberapa studi, estimasi potensi energi gelombang di pantai Sumatera Barat dapat mencapai sekitar 1.000 MW, yang cukup untuk menyuplai kebutuhan energi bagi ribuan rumah tangga di wilayah tersebut. Dijelaskan Henry, untuk memanfaatkan energi gelombang ini, beberapa teknologi dapat diterapkan. Salah satu teknologi yang umum digunakan adalah Point Absorbers.

Alat ini, menurut Henry, bekerja dengan cara menangkap gerakan gelombang laut. Di mana bagian terapung alat tersebut bergerak naik turun mengikuti ombak, dan gerakan ini kemudian diubah menjadi energi listrik melalui sistem mekanik yang terhubung ke generator.

Selain itu, teknologi lain yang dapat digunakan kata Henry, adalah Oscillating Water Columns (OWC). Sistem ini memanfaatkan perubahan ketinggian air dalam ruang tertutup yang dihubungkan dengan turbin. 

"Ketika ombak masuk dan keluar, tekanan udara yang dihasilkan akan memutar turbin, menghasilkan listrik,"ujar Henry. 

Tak cuma itu, Attenuators yaitu struktur panjang yang terapung di permukaan laut dan bergerak mengikuti gelombang, juga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi. Henry memastikan bahwa salah satu keuntungan besar dari pemanfaatan energi gelombang adalah, sifatnya yang ramah lingkungan. Energi ini dihasilkan tanpa emisi gas rumah kaca, sehingga tidak menyebabkan polusi udara atau pencemaran. 

Selain itu, pengembangan energi gelombang juga dapat menciptakan lapangan kerja baru di sektor energi terbarukan, membantu meningkatkan ekonomi lokal. Keterlibatan masyarakat dalam proyek-proyek energi gelombang juga dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya energi bersih dan keberlanjutan.

Lebih lanjut Henry menyebut, meskipun potensi besar tersedia, terdapat beberapa tantangan dalam penerapan teknologi ini di Sumatera Barat.  Biaya awal investasi untuk pengembangan infrastruktur energi gelombang yang relatif tinggi, serta tantangan teknis seperti daya tahan alat terhadap kondisi laut yang ekstrem juga perlu diperhatikan. 

Agar apa yang menjadi riset tim nya saat ini dapat terwujud, Henry berharap kolaborasi antara pemerintah, peneliti, dan sektor swasta untuk menciptakan kebijakan yang mendukung pengembangan energi terbarukan sangat penting terbentuk dan berjalan dengan baik.

Sebab, pemanfaatan pecahan ombak di tepi pantai Sumatera Barat untuk menghasilkan energi listrik menawarkan solusi yang menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan energi yang berkelanjutan. 

"Dengan teknologi yang tepat dan dukungan kebijakan yang kuat, energi gelombang dapat berkontribusi signifikan terhadap pencapaian target energi terbarukan nasional. Keberlanjutan dan dampak positifnya terhadap lingkungan serta ekonomi lokal menjadikan pengembangan energi gelombang sebagai pilihan yang bijak untuk masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan,"tutup Henry Nasution.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya