OJK Sebut Pengembangan Industri Keuangan RI Butuh Peran Krusial Sektor Ini

[dok. Kepala Departemen Pengaturan dan Perizinan IAKD OJK, Djoko Kurnijanto, di acara Pre-Event Media Gathering Bulan Fintech Nasional (BFN) dan The 6th IFSE 2024, di Gedung OJK Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 4 November 2024]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Kepala Departemen Pengaturan dan Perizinan IAKD OJK, Djoko Kurnijanto mengatakan, dalam irisannya dengan sektor keuangan yang mencakup sektor perbankan, asuransi, hingga pasar modal, sektor teknologi memegang peranan krusial guna mendorong pengembangan di industri keuangan di Tanah Air.

Dia menekankan, konvergensi teknologi telah membentuk masa depan dunia, karena isu-isu global yang sedang berkembang memang selalu terkait dengan perkembangan teknologi tersebut.

"Dan memang teknologi inilah yang kemudian dipakai dan digunakan oleh hampir setiap sendi kehidupan, khususnya di industri finansial," kata Djoko di acara Pre-Event Media Gathering Bulan Fintech Nasional (BFN) dan The 6th IFSE 2024, di Gedung OJK Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 4 November 2024.

Ilustrasi fintech.

Photo :
  • The Guardian Nigeria

Karenanya, Djoko menjelaskan bahwa Technology Convergence lah yang akhirnya dipilih untuk menjadi tema dalam gelaran Indonesia Fintech Summit Expo (IFSE) yang k3-6, yang akan dihelat pada 12-13 November 2024. Dimana, acara itu nantinya juga akan diawali dengan peluncuran Bulan Fintech Nasional (BFN), pada Senin, 11 November 2024 sebagai Hari Fintech Nasional.

"Makanya kenapa kami menggunakan topik Technology Convergence, karena memang di situlah titik temunya atau irisan dari beberapa sektor di keuangan. Apakah itu perbankan, asuransi, pasar modal, P2P lending, ataupun sektor-sektor pendukung lainnya di sektor keuangan, semuanya menggunakan teknologi," ujarnya.

Karenanya, OJK selaku regulator pun menggandeng sejumlah asosiasi di bidang financial technology (fintech), guna menggelar event tahunan berskala besar tersebut. Antara lain yakni Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI).

Ilustrasi fintech.

Photo :
  • Entrepreneur
Tingkatkan Kompetensi Karier dan Wirausaha, Pelatihan Inovatif Beri Kebutuhan Generasi Siap Kerja

"Untuk menghasilkan sesuatu yang lebih besar. Dibandingkan dengan kalau kami mengadakan sendiri-sendiri, itu nantinya pasti akan tidak semaksimal kalau kami berempat ini mengadakan suatu kegiatan yang bersama," kata Djoko.

Dengan menggandeng ketiga asosiasi fintech tersebut, Djoko berharap pengembangan teknologi finansial di Tanah Air ke depannya juga akan semakin maju, guna ikut mendorong sektor keuangan di Indonesia supaya bisa lebih inklusif.

Genjot Digitalisasi Pendidikan RI, Arasoft Latih Guru Ubah Bahan Pelajaran Konvensional Jadi eBook Interaktif

"Tentunya dampak atau impact yang akan kami hasilkan (dari acara ini), kami harapkan bakal lebih besar dibandingkan dengan kalau kami melakukan sendiri-sendiri," ujarnya.

BNI Optimalkan Layanan Digital untuk Permudah Nasabah Manulife Bayar Premi
Digitalisasi.

Cuan Mengalir Deras berkat Digitalisasi

UKM yang terhubung secara digital diyakini dapat menciptakan lapangan kerja, memperluas pasar, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024