Kejar Target Ekonomi 8 Persen, Airlangga Pacu Penguatan Kemitraan Global RI
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan, pihaknya akan mendukung target Presiden Prabowo dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga mencapai 8 persen.
Karenanya, Airlangga memastikan bahwa pemerintah akan terus berupaya mendorong peningkatan kemitraan global Indonesia. Serta keadilan ekonomi dan sosial sebagai salah satu upaya mencapai target tersebut.
Salah satu langkahnya yakni dengan menyeimbangkan kerja sama dan memperkuat politik luar negeri Indonesia yang tidak berpihak dan bebas-aktif.
"Indonesia aktif memperkuat peran di kancah global, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemitraan internasional yang lebih baik," kata Airlangga di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat malam, 1 November 2024.
Menurutnya, diplomasi yang proaktif, koheren, dan berbasis hasil sangat diperlukan, guna memperdalam integrasi ekonomi Indonesia. Dimana salah satu caranya adalah melalui komitmen dalam mempercepat aksesi terhadap The Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD).
Kemudian ada pula upaya serupa yang harus dilakukan oleh Indonesia pada perjanjian The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), sekaligus mengimplementasikan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan The Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) secara penuh.
"Walaupun memang implementasi tersebut merupakan sebuah tantangan, tapi Indonesia sendiri telah meratifikasi pilar-pilar dalam IPEF," ujar Airlangga.
Selain itu, Airlangga juga memastikan bahwa Presiden Prabowo Subianto juga menargetkan untuk menyelesaikan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), dan berbagai perjanjian perdagangan bebas lainnya.
Terlebih, kedepannya pemerintah telah berencana untuk terus aktif memperkuat kerja sama antarnegara demi membuka pasar baru. Diharapkan hal itu dapat menciptakan lapangan kerja sekaligus meningkatkan pasar tenaga kerja.
"Saya juga ingin menyampaikan bahwa Menteri Luar Negeri kita telah menghadiri pertemuan BRICS, dan Indonesia juga memberi sinyal bahwa kita juga sedang dalam proses BRICS," ujarnya.