10 Kebiasaan yang Ternyata Bikin Kelas Menengah Makin Miskin

Ilustrasi kelas menengah di Indonesia.
Sumber :
  • CNA (Channel News Asia)

Jakarta, VIVA – Tak sedikit dari masyarakat kelas menengah merasa penghasilannya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan. Namun kenyataannya, ada saja yang masih sulit untuk menabung atau mencapai kestabilan finansial. Kenapa?

Simak Kesepakatan Kolaborasi OJK dan OECD untuk Edukasi Keuangan Global

Rupanya, tanpa disadari, ada beberapa kebiasaan yang justru bisa membuat kelas menengah semakin terjebak dalam kesulitan keuangan. Tanpa perencanaan dan pengendalian diri yang tepat, penghasilan bulanan yang cukup bisa habis hanya untuk membayar utang atau pengeluaran konsumtif yang tidak perlu.

Menghindari kebiasaan buruk dalam mengelola keuangan, bisa menjadi langkah awal untuk mencapai kestabilan finansial. Apa saja? Berikut informasinya seperti dirangkum dari Money Hub, Jumat, 1 November 2024.

Tantangan Baru untuk Bank Tradisional di 2025: Industri Perbankan Harus Beradaptasi?

10 Kebiasaan yang Bikin Kelas Menengah Makin Miskin

Ilustrasi belanja/supermarket.

Photo :
  • VIVA/Adinda Permatasari
Layanan Keuangan 2025: Walmart Pay dan Apple Card Vs. Bank Tradisional

1. Terlalu Nyaman dengan Utang Kartu Kredit

Kebiasaan pertama yakni terlalu nyaman dengan utang kartu kredit. Alhasil, penghasilan justru hanya untuk membayar cicilan kartu kredit setiap bulan. Nah, bunga cicilan tersebut bisa membuat utang terus bertambah dan membuat kebiasaan ini menjadikan Anda masuk ke dalam siklus utang yang sulit diatasi.

2. Tidak Punya Dana Darurat

Tanpa dana darurat, kebutuhan mendesak seperti perbaikan mobil atau biaya medis bisa membebani keuangan Anda. Setidaknya, siapkan dana darurat yang setara tiga hingga enam bulan pengeluaran bulanan.

3. Menunda Investasi

Semakin awal Anda berinvestasi, maka semakin besar potensi hasilnya. Menunda investasi akan membuat uang Anda tergerus inflasi dan kehilangan nilainya.

4. Mengabaikan Pendidikan Finansial

Memahami konsep keuangan dasar seperti bunga, pajak, dan investasi sangat penting. Tanpa pengetahuan ini, Anda bisa mudah tergoda melakukan keputusan keuangan yang merugikan.

5. Mengabaikan Pengeluaran Sehari-hari

Ilustrasi Minum Kopi

Photo :
  • freepik.com/senivpro

Biaya kecil seperti kopi, camilan, atau belanja impulsif memang terlihat sepele. Namun jika dikumpulkan bisa menguras penghasilan Anda. Sebab itu, melacak pengeluaran harian akan membantu Anda mengelola keuangan lebih bijak.

6. Mengambil Keputusan Finansial Secara Emosional

Jangan terburu-buru mengambil keputusan finansial hanya karena emosi, seperti menjual aset saat pasar turun dan memberi barang secara impulsif. Sebaiknya, evaluasi dulu atau konsultasikan dengan ahli keuangan.

7. Mengabaikan Perencanaan Pensiun

Semakin awal Anda merencanakan pensiun, maka semakin besar peluang untuk menikmati masa tua tanpa beban finansial. Tentukan target dana pensiun yang dibutuhkan dan mulai menabung sejak dini.

8. Tidak Memahami Pengeluaran dan Pendapatan

Tanpa memahami secara rinci pengeluaran dan pendapatan bulanan, Anda akan sulit mengelola keuangan. Gunakan aplikasi anggaran untuk melacak dan mengontrol keuangan Anda.

9. Berpikir Menabung Saja Cukup

Menabung memang penting, namun mencari penghasilan tambahan juga perlu. Cari cara untuk meningkatkan pendapatan, baik melalui pekerjaan sampingan atau investasi.

10. Menganggap Utang sebagai Solusi Cepat

Banyak yang berpikir berutang adalah solusi untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Namun, kebiasaan ini bisa membuat Anda sulit lepas dari beban utang, sehingga justru membuat Anda kesulitan membangun kekayaan atau tabungan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya