Kunker di Pabrik Furnitur Sukoharjo, Mendag Budi Santoso Disambut Adik Ipar Jokowi

Mendag Budi Santoso bersalaman dengan adik ipar Jokowi, Anjas Wijanarko saat kunker di Sukoharjo.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)

Solo, VIVA – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melakukan kunjungan kerja (kunker) di Kota Solo dan daerah sekitarnya. Saat mengawali kunker dengan meninjau salah satu pabrik furnitur di Kabupaten Sukoharjo, kedatangan Mendag disambut oleh sejumlah pelaku usaha di industri mebel dan kayu, salah satunya adik ipar Presiden ke-7 RI Jokowi, yakni Anjas Wijanarko.

Hadirkan Produk Percantik Hunian, Pameran Furniture Plastik Rumah Tangga Dihelat Serentak di 37 Lokasi

Pantuan VIVA, iring-iringan mobil Mendag Budi Santoso tiba di salah satu pelaku UMKM eksportir furnitur, PT Mulya Abadi Indocarpentry yang beralamat di Jalan Ngemul, Sidorejo, Kabupaten SUkoharjo sekitar pukul 10.30 WIB. Kedatangan menteri yang merupakan putra daerah Sukoharjo itu disambut oleh pemilik pabrik furnitur dan sejumlah pelaku UMKM yang bergerak di bidang kayu, mebel dna furnitur.

Salah satu yang ikut menyambut adalah adik ipar Jokowi, Anjas Wijanarko. Ia yang merupakan adik bungsu Iriana Jokowi itu langsung ikut menyalami Mendag yang turun dari mobil. Kemudian, Budi Santoso pun menyambut uluran tangan dari Anjas dan langsung menyalaminya. “Mas Anjas,” kata Mendag saat menyalami salah satu anggota keluarga besar Presiden ke-7 RI Jokowi itu.

Mau Bisnis Furniture? Ini 9 Langkah Mudah Memulai Bagi Pemula agar Sukses di Pasar 2024

Mendag Budi Santoso bersalaman dengan adik ipar Jokowi, Anjas Wijanarko saat kunker di Sukoharjo.

Photo :
  • VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)

Setelah itu Mendag Budi Santoso yang didampingi pemilik kerajinan furnitur PT Mulya Abadi Indocapentry, Arimba Adi Wijaaya langsung masuk ke dalam pabrik untuk melihat dari dekat proses pengerjaan bahan kayu jati menjadi berbagai aneka kerajinan furnitur untuk diekspor ke luar negeri.. Saat berkeliling ke dalam pabrik itu, adik ipar Jokowi juga terus mengikuti rombongan Mendag.

Dihadiri Menteri Sandiaga dan Rosan, Pengusaha Muda Ini Luncurkan Brand Furniture Target Global

Usai berkeliling di dalam pabrik, Mendag selanjutnya menggelar pertemuan dengan sejumlah pelaku UMKM yang bergerak di bidang kerajinan kayu, mebel dan furnitur. Pertemuan itu digelar secara tertutup selama hampir satu jam di lantai 2 kantor perusahaan tersebut.

Usai pertemuan itu, Mendag Budi Santoto mengatakan agar produk lokal mempunyai daya saing yang tinggi di pasar global, pihak Kemendag memiliki tiga program. Yakni yang pertama adalah pengamanan pasar dalam negeri dengan meningkatkan daya saing produk lokal agar mampu bersaing dengan produk impor. 

“Jadi bagaimana pasar Indonesia yang besar ini justru diisi barang-barang dalam negeri ya, caranya gimana? Ya caranya harus punya daya saing. Kita kalah dengan barang impor karena barang impor itu mempunyai kualitas yang lebih bagus ya. Jadi jangan hanya karena di dalam negeri daya saing kita rendah, kita harus punya daya saing,” kata dia di Sukoharjo, Kamis, 31 Oktober 2024.

Lebih lanjut, dia menyebut poin yang kedua yakni terkait perluasan pasar ekspor untuk produk dalam negeri. Berbagai cara dilakukan pemerintah agar produk dalam bisa menembus pangsa ekspor, salah satunya dengan melakukan kerjasama perdagangan dengan sejumlah negara.

“Jadi kita sekarang ini akan menyelesaikan perjanjian bilateral dengan Kanada, Peru, dan Rusia yang mudah-mudahan dalam tiga bulan ini bisa selesai. Tujuannya adalah untuk memperluas akses pasar kita. Ya kita banyak perundingan-perundingan yang dilakukan,” ucapnya.

Sedangkan yang terakhir, Budi Santoso mengungkapkan pemerintah mengeluarkan program melakukan peningkatakan UMKM bisa ekspor. “Artinya ketika kita menargetkan ekspor ke suatu negara itu total ekspornya berapa. Kemudian di dalamnya target ekpor untuk UMKM sendiri berapa. Jadi kita untuk bagaimana memajukan UMKM ini supaya bisa go global arena ratio kewirausahaan kita ini baru 3,47 persen, sementara untuk menjadi negara maju syaratnya 10 - 12 persen,” sebutnya

“Kami dari sektor perdagangan yang dilakukan adalah bagaimana UMKM-UMKM ini yang sudah siap ekspor bis ekspor dan kita bisa lakukan pemasaran di luar negeri. Kita punya lebih dari 40 perwakilan perdagangan di luar negeri. Itu tugasnya adalah memasarkan produk-produk Indonesia, khususnya produk UMKM dan sala satunya furnitur andalan kita,” imbuhnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya