Anti Bokek dan Utang ke Pinjol, Ini 8 Cara Bangun Dana Darurat untuk Gen Z

Ilustrasi Gen Z Bekerja
Sumber :
  • pexels.com

Jakarta, VIVA – Berikut ini cara membangun dana darurat untuk generasi Z alias Gen Z. Sebagaimana diketahui, meski dikenal dengan kreativitas tinggi, namun Gen Z ini menghadapi tantangan finansial yang cukup berat.

Viral Istilah Pinjol Diganti Jadi Pindar, Apa Sih Bedanya?

Apalagi di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini, seperti apa-apa serba mahal, pasar kerja tak menentu, hingga bayang-bayang pemutusan hubungan kerja (PHK), yang belakangan ini marak. Sebab itu, penting untuk memiliki dana darurat sebagai kebutuhan penting.

Sesuai namanya, dana darurat merupakan simpanan yang dapat digunakan ketika situasi mendesak, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis mendadak. Sayangnya, banyak yang masih kesulitan untuk mulai menabung dan membangun dana darurat.

59% Gen Z dan Milenial Gunakan Paylater Untuk Atur Keuangan, Kok Bisa?

Jika Anda termasuk Gen Z yang ingin keuangannya lebih aman, mulailah membangun dana darurat secara bertahap dengan mengikuti beberapa aturan sederhana. Berikut deretan tips membangun dana darurat secara efektif.

Cara Bangun Darurat untuk Gen Z

12 Cara Menabung Saat Harga Kebutuhan Naik, Persiapan Hadapi PPN 12% di 2025

Ilustrasi menyisihakan uang untuk menabung dan dana darurat

Photo :
  • freepik.com/freepik

1. Tetapkan Tujuan yang Jelas

Mulailah dengan menetapkan target dana darurat minimal 3-6 bulan dari total pengeluaran hidup Anda. Dengan menetapkan target yang spesifik, Anda akan lebih mudah fokus dan termotivasi untuk terus menabung hingga mencapai jumlah yang dibutuhkan.

2. Sisihkan Dana untuk Diri Sendiri

Perlakukan dana darurat sebagai pengeluaran wajib yang harus diprioritaskan. Atur transfer otomatis ke rekening tabungan setiap kali gaji masuk, sehingga Anda bisa menabung dengan disiplin tanpa harus mengandalkan sisa penghasilan.

3. Mulai dari Nominal Kecil dan Tingkatkan Secara Bertahap

Tidak perlu memaksakan diri untuk menabung dalam jumlah besar secara langsung. Mulailah dengan nominal yang Anda mampu, misalnya Rp50.000 atau Rp100.000 per bulan. Seiring berjalannya waktu dan kondisi keuangan membaik, Anda bisa meningkatkan jumlah yang ditabung.

4. Kurangi Pengeluaran Tidak Penting

Ilustrasi belanja barang branded

Photo :
  • BRI

Tinjau kembali pengeluaran bulanan Anda dan temukan pos-pos yang bisa dikurangi, seperti makan di luar, langganan streaming yang jarang digunakan, atau belanja impulsif. Uang dari penghematan ini bisa langsung Anda alokasikan ke dana darurat.

5. Manfaatkan Pemasukan Tambahan

Ketika Anda menerima pemasukan ekstra seperti bonus, cashback, atau hadiah, prioritaskan untuk menambah dana darurat. Dengan begitu, dana darurat Anda akan tumbuh lebih cepat tanpa mengganggu anggaran bulanan.

6. Hindari Utang yang Tidak Diperlukan

Sebisa mungkin, hindari utang konsumtif seperti penggunaan kartu kredit atau pinjaman online yang tidak mendesak. Bunga dari utang tersebut tanpa disadari dapat mengurangi tabungan Anda dan menghambat pertumbuhan dana darurat.

7. Simpan di Tempat yang Mudah Diakses Tapi Tidak Terlalu Gampang Diambil

Simpan dana darurat Anda di rekening yang mudah dicairkan seperti rekening tabungan biasa, tetapi usahakan agar tidak terlalu mudah diakses. Ini membantu menghindari godaan untuk mengambil dana darurat kecuali dalam keadaan mendesak.

8. Evaluasi dan Sesuaikan Secara Berkala

Rutin lakukan evaluasi terhadap dana darurat Anda. Setiap beberapa bulan, cek kembali apakah target Anda masih relevan, atau perlu disesuaikan. Misalnya, karena kenaikan biaya hidup atau perubahan kondisi keuangan.

Itulah langkah-langkah membangun dana darurat untuk Gen Z. Bila dilakukan secara konsisten, Anda dapat memiliki perlindungan finansial yang lebih baik saat menghadapi keadaan tak terduga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya