Bursa Asia Tergerus saat Sektor Manufaktur China Menguat

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi China.
Sumber :
  • TheRichest.com

Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik merosot saat memulai perdagangan pasar pada Kamis (31/10/2024) pagi. Ekspansi manufaktur China tidak mampu mendorong indeks-indeks saat investor tegang menantikan keputusan suku bunga dari bank sentral Jepang.

Bos Bank Mandiri Pastikan Sesuaikan Suku Bunga Kredit Ikuti Arah Kebijakan BI dan The Fed

Biro Statistik Nasional China mengumumkan tingkat PMI (Purchasing Managers Index) manufaktur berada di level 50,1 basis poin (bps). Pencapaian ini menjadi pertama kali sejak April 2024 sekaligus mengalahkan ekspektasi para ekonom.

Ekonom memperkirakan indeks manufaktur akan mengalami kontraksi yang lebih lemah sehingga hanya mampu berada di level 49,9 poin. Pada bulan sebelumnya, PMI manufaktur di angka 49,8 bps.

Pria Bergelar Raja Ramen di Jepang, Selama 30 Tahun Tiada Hari Tanpa Konsumsi Mi Instan

Di samping itu, investor tengah menunggu keputusan moneter Bank of Japan (BoJ) terkait penetapan suku bunga. Ekonom memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga pada level 0,25 persen.

Dibuka Memerah, IHSG Rentan Koreksi Seiring Gejolak Bursa Asia-Pasifik

Para investor menilai laba kuartal-III 2024 Samsung Electronics masih lebih rendah dari pendapatan kuartal sebelumnya. Unit semikonduktor Samsung melaporkan laba operasi Q3 menjadi 3,86 triliun won atau sekitar US$ 2,8 miliar atau turun 40 persen dari kuartal ke kuartal. 

Dikutip dari CNBC Internasional pada Kamis (31/10/2024), Nikkei 225 Jepang terkoreksi sebesar 0,37 persen. Senasib, indeks Topix juga tergelincir sebanyak 0,4 persen.

Kospi Korea Selatan terjerembab lebih dalam sebanyak 1,17 persen sekaligus memimpin kerugian di pasar Asia. Kospi menyusul ke zona hijau karen merosot sebesar 0,43 persen.

Indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0,15 persen saat memulai perdagangan. Hang Seng Hong Kong sukses menguat sebesar 0,6 persen saat indeks CSI 300 diperdagangkan mendekati garis datar.

Pasar Amerika Serikat juga mencatat hari yang kurang baik lantaran sikap investor yang masih sibuk mencermati banyak laporan laba. Pelaku pasar juga menantikan keuntungan yang lebih banyak dari perusahaan teknologi berkapitalisasi besar. 

Alphabet  sukses melampaui ekspektasi analis karena perusahaan melihat  pertumbuhan pendapatan kuartalan yang kuat  dari bisnis Cloud-nya. Saham GOOG melonjak hampir 3 persen. 

Wall Street New York

Photo :
  • VIVAnews/Anton PM/ New York

Saham pembuat chip AMD turun lebih dari 10 persen imbas laporan keuangan kuartal-IV 2024 yang gagal memuaskan para investor.Raksasa teknologi Apple dan  Amazon segera merilis laporan pada Kamis, 31 Oktober 2024 menyusul Meta Platforms  dan  Microsoft . 

Nasdaq Composite yang sarat teknologi amblas sebesar 0,56 persen setelah sebelumnya naik ke rekor tertinggi baru (all high time). Indeks S&P 500  juga tergerus 0,33 persen sejalan koreksi saham Dow Jones Industrial Average sebesar 0,22 persen sehingga menutup perdagangan di level 2.141,54.

Ilustrasi papan IHSG.

Dibuka Menghijau, IHSG Pede Rebound di Tengah Lesunya Bursa Asia-Pasifik

Dibuka Menghijau, IHSG Pede Rebound di Tengah Lesunya Bursa Asia-Pasifik

img_title
VIVA.co.id
31 Oktober 2024