IHSG Diprediksi Lanjutkan Koreksi, Intip Rekomendasi Saham Potensial Cuan

IHSG.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Jakarta, VIVA - Analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung rawan terkoreksi pada perdagangan pasar, Kamis, 31 Oktober 2024. Pergerakan indeks merupakan kemerosotan lanjutan yang terjadi sejak kemarin.

Tren Koreksi Masih Bayangi IHSG, Intip Rekomendasi Saham Potensi Cuan

Pada Rabu, 30 Oktober 2024, IHSG melemah sebesar 0,48 persen menjadi 7.569 akibat volume penjualan yang masih tinggi di bursa. Posisi ini sekaligus menjadi acuan analis memperkirakan pergeseran indeks.

Analis PT MNC Sekuritas T Herditya Wicaksana mengungkap, indeks sudah mencapai area koreksi minimal. Didit mengatakan IHSG akan menguji level 7.518 sebagai bagian dari wave iv dari wave (i) dari wave [iii] pada skenario hitam yang menjadi kemungkinan terbaik (best case).

IHSG Diproyeksi Lanjut Terkoreksi, Intip 5 Rekomendasi Saham Potensial Cuan

Ia mengatakan peluang IHSG terjerembab semakin dalam sehingga meminta investor untuk mencermati adanya skenario merah dan biru. Skenario ini menunjukkan IHSG akan anjlok cukup dalam menguji level 7.355-7.444 untuk membentuk wave (c) dari wave [ii] atau wave (c) dari wave [iv].

Ilustrasi Investasi

Photo :
  • pexels.com/Karolina Kaboompics
IHSG Diproyeksi Loyo, Simak 5 Saham yang Diyakini Jadi Jagoan

Lebih lanjut, Didit menentukan titik support IHSG berada pada level 7.518 dan 7.450. Sementara target resistance didi angka 7.675 dan 7.810.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, Didit merekomendasikan sejumlah saham pilihan yang menarik untuk investor perhatikan. Saham-saham ini diramal akan memberikan keuntungan dari lonjakan selisih harga saham.

Rekomendasi Saham Potensial

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) 

Saham INDF anjlok sebesar 1,32 persen menjadi 7.475. Saat ini, posisi saham INDF diprediksi sedang berada pada bagian dari wave iv dari wave (v).

Didit menaksir target harga saham INDF berpeluang menyentuh level 7.650 dan 7.875. Sehingga investor disarankan untuk melakukan buy on weakness pada kisaran 7.275-7.425. Dengan memperhatikan titik stop loss di area 7.100.
 
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) 

Ukuran Kertas

Photo :
  • pixabay.com/tamara

Saham INKP merosot sebesar 1,22 persen ke level 8.125. Didit memproyeksi selama emiten masih mampu berada di atas area stop loss maka posisi saat ini sedang berada pada bagian awal dari wave (iii) dari wave [c].

Investor yang tertarik dengan saham INKP dapat mencermati rentang area 8.000-8.100 sebagai area pembelian spekulatif (spec buy). Target harga saham INKP diperkirakan dapat menembus area 8.325 dan 8.725. Titik stop loss di bawah 7.950.

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) 

investasi emas

Photo :
  • istockphoto.com

Saham MDKA melesat sebesar 1,27 persen ke area 2.390 tetapi penguatannya masih tertahan MA60. Saat ini, posisi saham MDKA diproyeksi sedang berada pada bagian dari wave c dari wave (b) pada skenario hitam. Artinya emiten cenderung akan bergerak lebih rendah. 

Kondisi ini dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan aksi buy on weakness pada  level 2.290-2.380. Didit meramal target saham MDKA berpotensi terbang menjadi 2.530 dan 2.600. Titik stop loss di bawah 2.220. 

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) 

Saham MEDC melonjak sebesar 4,05 persen menjadi 1.285. Selama saham MEDC masih mampu bertahan di atas stop loss maka posisinya diprediksi sedang berada di awal wave 1 dari wave (C) pada skenario hitam.

Didit menyarankan investor merealisasikan buy on weakness pada kisaran area 1.240-1.270. Target saham MEDC ditaksir meroket ke level 1.329 dan 1.425. Dengan mencermati titik stop loss di bawah 1.210.

 
Artikel ini telah tayang di IvetoTrust.id dengan judul, "Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Trading 31 Oktober 2024."

Ilustrasi IHSG.

IHSG Susut 0,58 Persen pada Penutupan Sesi I, Sederet Saham Ini Tetap Perkasa

IHSG merosot pada sesi pertama perdagangan, Rabu (18/12/2024). IHSG melemah 0,58 persen atau 41,90 poin ke level 7.115,83. Sejumlah saham sukses melesat hingga 50 poin

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024