Kembangkan Proyek-proyek Iklim, Indonesia-Australia Genjot Konservasi Inklusif di Papua Barat Daya

Tim dari Indonedia dan Australia mengunjungi Desa Malaumkarta di Sorong.
Sumber :
  • Antara.

Jakarta, VIVA – World Resources Institute (WRI) Indonesia, University of Technology Sydney, The University of Queensland, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkolaborasi dalam sebuah proyek penelitian konservasi. Penelitian itu nantinya bisa menjadi referensi proyek-proyek yang terkait dengan perubahan iklim.

Jerman Gelontorkan Rp 133 Miliar Lebih untuk Bantu Proyek Masjid di Seluruh Maroko

Mendapatkan dukungan dari program inisiatif kolaboratif di sektor pengetahuan dan inovasi KONEKSI, penelitian tersebut bernama Konservasi Ridge to Reef ini dilakukan di Desa Malaumkarta, Sorong, Papua Barat Daya.

Wakil Kepala Mission Australia, Gita Kamath menuturkan, KONEKSI menyediakan ruang bagi para peneliti dari kedua negara untuk menghasilkan solusi inovatif dari berbagai sektor, termasuk perubahan iklim. Penelitian ini diyakini sebagai cara terbaik dalam mengeksplorasi dan melindungi kawasan konservasi, mulai dari pegunungan hingga laut serta bagaimana upaya tersebut dapat mendukung inisiatif perubahan iklim yang lebih luas.

ACC Tak Cuma Tawarkan Pembiayaan Kendaraan

Ilustrasi perubahan iklim.

Photo :
  • Unsplash

“Saya berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat positif bagi konservasi lingkungan dan perubahan iklim di Desa Malaumkarta dan Soatolo," kata Gita dikutip dari keterangannya, Rabu, 30 September 2024.

Bank Muamalat Pede KPR Hijrah Baitullah Tumbuh 5 Kali Lipat Akhir 2024, Ini Indikatornya

Gita menjabarkan bahwa Malaumkarta adalah kawasan yang kaya akan keanekaragaman hayati namun menghadapi tantangan akibat perubahan iklim, termasuk naiknya permukaan air laut, kerusakan terumbu karang, menurunnya populasi ikan, dan cuaca yang tidak dapat diprediksi. Daerah ini menjadi salah satu lokasi penelitian karena fokusnya yang kuat pada konservasi dan pembangunan berkelanjutan, yang dipimpin oleh masyarakat adat setempat, pemuda, dan kelompok perempuan.

Sementara itu, Direktur Program Pangan, Tanah, dan Air di WRI Indonesia dan peneliti utama studi Tomi Haryadi menjelaskan bahwa dengan bekerja sama dengan para pemangku kepentingan utama di tingkat lokal, regional, dan nasional, proyek ini merekomendasikan cara-cara untuk menciptakan sistem pembiayaan yang berkelanjutan dan struktur tata kelola yang terdesentralisasi untuk proyek-proyek iklim.

“Pendekatan ini memberi para pemangku kepentingan lebih banyak pengaruh dalam pengambilan keputusan dan membantu menyeimbangkan kekuasaan, memastikan proyek-proyek iklim di Papua Barat Daya lebih inklusif,” kata Haryadi.

Konservasi Ridge to Reef sendiri merupakan studi komprehensif yang mengkaji kelayakan penerapan konservasi dari pegunungan hingga terumbu karang di Indonesia, dengan fokus pada pengelolaan hutan, daerah aliran sungai, dan hutan bakau, sekaligus mendorong kesetaraan gender, inklusi disabilitas, dan inklusi sosial di semua tingkatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya