Koordinasi dengan Menhub, Menko AHY Soroti Regulasi Operasional Bus Pariwisata
- Antara.
Jakarta, VIVA – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menegaskan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, untuk menekan angka kecelakaan bus pariwisata melalui pembenahan regulasi mengenainya.
Hal itu diutarakan AHY usai menggelar pertemuan dengan Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta.
"Pak Menteri (Perhubungan) terus melakukan studi dan investigasi, agar hal yang baik bisa kita lanjutkan. Tapi kalau ada hal-hal yang harus kita perbaiki segera, apalagi menyangkut keselamatan manusia, itu kita utamakan. Jadi regulasi harus disesuaikan," kata AHY di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2024.
Dia pun tak membantah soal adanya pihak-pihak lain, yang juga memiliki kepentingan dan ingin diprioritaskan. Namun, AHY menegaskan bahwa pihaknya bersama Kemenhub akan terus berupaya membenahi hal-hal yang masih dianggap kurang, khususnya masalah regulasi soal bus pariwisata.
"Keselamatan manusia itu di atas segalanya. Jadi jangan sampai dengan alasan apa pun, efisiensi, ekonomi, atau apa pun, kemudian menomorduakan aspek keselamatan manusianya," ujarnya.
Mengenai proyek jangka pendek di 100 hari pertama tugasnya, AHY mengatakan bahwa selain akan meresmikan sejumlah terminal dan stasiun, pihaknya juga ingin membenahi aspek regulasinya supaya lebih efisien.
"Ada (terminal dan stasiun) yang sudah siap untuk diresmikan dan digunakan. Bukan yang sifatnya visual atau fisik saja ya. Tapi yang juga tidak kalah pentingnya adalah penataan dan pembenahan regulasi-regulasi, yang juga akan memudahkan dan membuat segala sesuatunya lebih produktif dan efisien, ini jugabakan terus kita lakukan," kata AHY.
Kemudian, lanjut AHY, upaya serupa juga akan dilakukan pihaknya demi meningkatkan sumber daya manusia (SDM), yang nantinya akan menjadi pelaksana dari regulasi-regulasi yang bakal dibenahi tersebut.
"Jadi bukan hanya pembangunan fisiknya, tetapi juga software-nya, perangkat lunak semacam regulasi dan juga penataan SDM dan penguatan SDM juga akan terus dilakukan," ujarnya.