Laporan ke Prabowo, Menko Zulhas Pede Indonesia Capai Swasembada Pangan
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta, VIVA – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas menyampaikan laporan terkait target swasembada pangan kepada Presiden Prabowo Subianto. Usai rapat dengan Prabowo, Zulhas makin yakin Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dalam empat hingga lima tahun mendatang.
“Kita sudah koordinasi dengan kementerian terkait beberapa kali. Saya menyampaikan kepada Presiden program-program apa saja yang harus kita selesaikan. Insya Allah tugas untuk swasembada pangan pada 2028-2029 bisa kita capai,” ujar Zulhas kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2024.
Ketua umum PAN itu mencatat, pihaknya juga sudah mengajak Kementerian Keuangan membahas soal anggaran. Tercatat, untuk pangan total dilaporkan senilai Rp 139,4 triliun.
Zulhas menjelaskan, angka tersebut tidak terpisah di satu kementerian/lembaga saha, tetapi tersebar, seperti di Kementerian Kelautan Perikanan (KKP), sejumlah BUMN yang membidangi soal pupuk, juga ada yang dialokasikan sebagai dana desa, di pemerintah daerah.
“Targetnya swasembada 2028-2029,” katanya.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto optimis bangsa Indonesia bisa mewujudkan swasembada pangan atau kemandirian dalam memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakatnya dalam waktu paling lambat 5 tahun ke depan. Keyakinan itu, kata Prabowo, karena dirinya telah berdiskusi dengan para pakar terkait.
"Saya yakin paling lambat 4-5 tahun, kita akan swasembada pangan, bahkan kita siap menjadi lumbung pangan dunia," kata Prabowo saat berpidato dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Periode 2024–2029 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024.
Karena itu, lanjut Prabowo, swasembada pangan harus diwujudkan guna cegah ketergantungan pada bahan pangan negara-negara lain. Pada masa krisis, Prabowo mengatakan tidak ada negara yang bersedia menjual bahan-bahan pangan mereka.
"Kita tidak boleh tergantung pada sumber makanan dari luar. Dalam krisis, dalam keadaan genting, tidak ada yang akan mengizinkan barang-barang mereka untuk kita beli. Oleh karena itu, tidak ada jalan lain, dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, kita harus mencapai ketahanan pangan," kata Presiden Prabowo.