Zulhas Ungkap Anggaran Swasembada Pangan Capai Rp 139,4 Triliun pada 2025, Ini Rinciannya
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta, VIVA – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkapkan, pada program swasembada pangan anggaran yang dialokasikan di 2025 sebesar Rp 139,4 triliun.
"Anggaran cukup besar di ketahanan pangan tahun 2025, itu ada Rp 139,4 triliun totalnya, tapi tersebar," ujar Zulkifli di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2024.
Zulhas menuturkan, dari total itu akan terbagi di beberapa Kementerian Lembaga (K/L) di antaranya Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Gizi Nasional, BUMN Pangan dan lainnya.
Adapun penyebaran anggaran tersebut antara lain digunakan untuk penyediaan pupuk sebesar Rp 44 triliun yang diserahkan kepada BUMN Pangan, dana desa untuk ketahanan pangan sebesar Rp 16,25 triliun, cetak sawah Rp 15 triliun, Badan Gizi Nasional Rp 71 triliun dan lainnya.
Zulhas mengatakan, anggaran tersebut nantinya juga akan dibagi ke dalam beberapa program dari kementerian atau lembaga terkait yang berada di bawah naungan Kemenko Pangan.
"Kita akan koordinasi, nanti output-nya apa, apa yang akan dikerjakan, harus betul-betul bisa terintegrasi, terarah, sehingga target yang kita ingin capai, swasembada pangan itu betul-betul bisa kita realisasikan," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto meminta seluruh kementerian terkait untuk mendukung Kementerian Pertanian sebagai sektor unggulan dalam mengejar target swasembada pangan dalam kurun waktu tiga sampai empat tahun.
"Semua kementerian diminta untuk mendukung seluruh yang dibutuhkan oleh Kementerian Pertanian sebagai leading sector-nya untuk kita mengejar swasembada pangan tiga sampai empat tahun ke depan," kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
Prasetyo mengatakan bahwa swasembada pangan menjadi program prioritas yang menjadi perhatian utama bagi Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Presiden, kata Prasetyo, swasembada pangan merupakan sebuah keharusan, mengingat Indonesia adalah negara agraris yang tidak boleh bergantung dengan negara lain untuk memenuhi kebutuhan pangan.