Salurkan Kredit Rp 1.590 Triliun, Bank Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 42 Triliun di Kuartal III-2024
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai Rp 42 triliun di kuartal III-2024, atau tumbuh 7,56 persen secara year-on-year (yoy). Hal itu disampaikan Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi.
"Pencapaian tersebut ditopang oleh perluasan ekosistem berbasis digital dan optimalisasi bisnis pada perbaikan kualitas aset yang berkelanjutan, serta realisasi penyaluran kredit Bank Mandiri di kuartal III-2024," kata Darmawan dalam konferensi pers, Rabu, 30 Oktober 2024.
Dia menjabarkan, realisasi penyaluran kredit kuartal III-2024 Bank Mandiri secara konsolidasi, tercatat mencapai 20,8 persen (yoy) menjadi Rp 1.590 triliun. Pertumbuhan ini antara lain ditopang oleh kredit segmen wholesale yang merupakan core business Bank Mandiri.
Darmawan menambahkan, capaian tersebut diikuti dengan kualitas aset yang terjaga dan semakin membaik, yang tercermin dari rasio non-performing loan (NPL) Bank Mandiri sebesar 0,97 persen atau menurun 39 basis poin (bps) secara tahunan.
"Hingga akhir September 2024, Bank Mandiri membukukan pertumbuhan kredit di seluruh segmen," ujarnya.
Sementara, pertumbuhan terbesar pada kuartal III-2024 masih ditopang oleh kredit segmen korporasi, yang mencatat pertumbuhan 29,4 persen (yoy) menjadi Rp 581 triliun. Selain itu, segmen mikro produktif yang tumbuh 13,04 persen dan SME yang tumbuh 13,7 persen (yoy), juga ikut mendorong pertumbuhan kredit Bank Mandiri hingga akhir September 2024.
Sebagai wujud komitmen pada ekonomi kerakyatan, Bank Mandiri pun membuktikannya melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai Rp 32,2 triliun, dan menjangkau lebih dari 293 ribu pelaku UMKM.
Darmawan menambahkan, ke depannya Bank Mandiri akan terus memfokuskan pertumbuhan kredit pada sektor-sektor strategis secara berkelanjutan, seperti misalnya sektor Pertanian & Perkebunan, Telekomunikasi, Energi, Industri Makanan dan Minuman dan sektor-sektor padat karya di berbagai wilayah.
"Melalui strategi penyaluran kredit yang mengutamakan sektor ekonomi kerakyatan, kami optimis target pertumbuhan kredit sesuai guidance pada kisaran 16-18 persen (yoy) dapat tercapai pada akhir tahun 2024," ujarnya.