Rahasia Mengatur Keuangan Keluarga Zaman Now

Ilustrasi Cara Mengelola Keuangan Setelah Kuliah
Sumber :
  • www.freepik.com

Jakarta, VIVA – Saat ini, baik suami atau istri bisa mengemban jabatan sebagai Menteri keuangan Keluarga. Jadi, perlu strategi pengelolaan keuangan yang tepat sehingga bisa tercapai kesejahteraan dan keamanan finansial keluarga dalam jangka panjang.

Biaya Tersembunyi Diabetes Tipe 2 Bisa Jadi Beban Finansial Berat

Survei yang dilakukan Orami menunjukkan adanya perubahan peran dalam mengatur keuangan keluarga. Dahulu, tugas tersebut melekat pada istri sementara suami bertugas untuk mencari nafkah.

Namun, pembagian tersebut sudah berubah yang dibuktikan dengan penemuan sebanyak 53 persen dari 423 responden merupakan dual-earner family atau memiliki dua sumber penghasilan. Di mana memiliki dua sumber pendapatan karena suami dan istri sama-sama bekerja.

4 Cara Menggoreng Kulit Ayam Crispy Anti Gagal: Resep, Tips, dan Trik Lengkap!

Kondisi tersebut menyebabkan peran mengatur keuangan menjadi seimbang antara suami maupun istri. Sehingga, pentingya strategi yang tepat agar segala tujuan keuangan tercapai termasuk masa depan anak yang terjamin.

Agar Bebas Bau Ketiak, Hindari 5 Kebiasaan Buruk Ini!

Dalam rangka peringatan Hari Keuangan Nasional yang jatuh pada tanggal 30 Oktober, Orami merangkum beberapa kiat praktis yang dapat membantu peran Ayah dan Ibu dalam mengelola keuangan keluarga secara efektif.

"Kami berharap dapat membantu keluarga Indonesia untuk semakin memahami kebutuhan finansial mereka, sekaligus memberikan langkah praktis dan relevan untuk mencapai keamanan finansial yang berkelanjutan," ujar Ferry Tenka selaku Founder Orami dan Chief of Product SIRCLO yang dikutip dari keterangan resmi.

1. Tentukan Tujuan Keuangan, Perencanaan Anggaran dan Cara Mencapainya

Melansir dari Forbes, CEO Tax Accounting Firm Karla Dennis and Associates Inc., Karla Dennis, EA, mengatakan menetapkan tujuan keuangan adalah langkah pertama untuk mengatur keuangan keluarga. Hal ini akan membantu Ayah dan Ibu untuk membuat rencana keuangan dengan bijak dan tepat sasaran. 

Ayah dan Ibu dapat menetapkan goals dengan membagi menjadi periode waktu, seperti jangka pendek, menengah, dan panjang. Langkah selanjutnya adalah merencanakan anggaran untuk merealisasikan tujuan-tujuan tersebut.Penentuan anggaran keluarga dapat membantu memonitor pemasukan, pengeluaran yang bersifat kebutuhan (needs) dan keinginan (wants), tabungan, hingga pengeluaran tak terduga. 
 
2. Membagi Rekening sesuai Kebutuhan Keluarga

Ilustrasi penipuan transfer uang antar rekening

Photo :
  • Pixabay/kreatikar

Tips praktis dalam mengatur keuangan keluarga adalah mempunyai dua rekening. Satu rekening untuk pemasukan dan satu lainnya khusus pengeluaran. 

Dengan begitu memudahkan Ayah dan Ibu dalam mengontrol keuangan bulanan. Pemisahan dana juga bermanfaat untuk membatasi pengeluaran yang berlebihan.

3. Investasi dan Mengelola Pendidikan Anak

Biaya pendidikan anak seringkali menjadi salah satu pengeluaran terbesar dalam keluarga tetapi kerap terabaikan. Padahal, biaya pendidikan anak terus mengalami peningkatan sekitar 10-20 persen setiap tahunnya.

Untuk mengantisipasi maka penting bagi Ayah dan Ibu merencanakan sejak dini. Mulailah untuk menyisihkan dana khusus untuk pendidikan serta pertimbangkan investasi apalagi jika Ayah dan Ibu berniat menyekolahkan anak di sekolah ternama. 

4. Pentingnya Komunikasi dan Transparansi

ilustrasi perencanaan finansial dengan pasangan

Photo :
  • freepik.com/user12978850

Komunikasi terbuka dan transparansi adalah kunci dalam pengelolaan keuangan keluarga yang efektif. Sudah menjadi rahasia umum bahwa uang dapat menimbulkan keributan tanpa mengenal keluarga, saudara, atau suami-istri.

Faktor ekonomi menjadi salah satu dari lima faktor tertinggi penyebab perceraian di Indonesia. Jumlahnya mencapai 110.939 dari 516.334 kasus pada tahun 2022. Komunikasi yang terbuka menjadi secara rutin dengan pasangan dapat menghindari percekcokan. 

Komunikasi dua arah membuat satu sama lain saling memahami tujuan keuangan bersama, menghindari kesalahpahaman, dan membangun kepercayaan. Transparansi dalam penghasilan, pengeluaran, dan tabungan memastikan setiap anggota keluarga merasa terlibat dan bertanggung jawab. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya