Ada Residu Berbahaya di Anggur Muscat Impor, Kementan Buka Suara

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Kementerian Pertanian (Kementan) buka suara soal anggur muscat impor dari Thailand yang terdeteksi mengandung residu pestisida yang melebihi batas aman. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan, atas temuan itu pihaknya kini tengah melakukan pengecekan untuk produk anggur yang ada di Indonesia. 

Mentan Bersama Kapolri dan Panglima TNI Launching Program Swasembada Pangan

"Jadi dari sisi keamanan produk-produk pertanian ini kita lagi cek ya. Saya kira Dirjen Hortikultura yang saya udah minta, ya kan lagi viral," kata Sudaryono di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa, 29 Oktober 2024.

Anggur Shine Muscat

Photo :
  • instagram
Menko Pangan Tegaskan Importir Susu Wajib Serap Produksi Lokal, Jika Menolak Kena Sanksi

Sudaryono mengaku, dirinya juga merupakan salah satu orang yang suka memakan anggur tersebut. Bahkan, anggur itu selalu tersedia di ruang kerjanya.

"Aku juga suka makan. Termasuk di ruangan saya, jujur aja aku makan itu juga," katanya.

Dari Brasil, Presiden Prabowo Ajak Pelaku Usaha Perkuat Sektor Pertanian

Sebelumnya, berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap 24 sampel anggur Muscat yang dijual di Bangkok dan sekitarnya, ditemukan 23 di antaranya diketahui mengandung residu pestisida yang melebihi batas aman.

Melansir laman The Nation Thailand 24 sampel anggur shine muscat ini diambil dari 15 lokasi penjualan yang berbeda di Bangkok dan sekitarnya pada tanggal 2-3 Oktober seharga 100-699 bath per kilogram atau Rp 46.514 hingga Rp 325 ribuan. 

Sampel-sampel tersebut kemudian dikirim ke laboratorium BVAQ, yang terakreditasi berdasarkan ISO 17025, untuk menganalisis residu pestisida.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Indonesia, Zulkifli Hasan

Demi Petani Tebu Rasakan Manisnya Masa Depan, Kementan Melalui Program "MANIS" Kejar Swasembada Gula Nasional

Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas tebu sebagai upaya percepatan swasembada gula nasional

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024